Badung (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut ambil andil dalam memfasilitasi kerja sama selatan-selatan selama perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF-MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Nusa Dua, Bali.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Kabupaten Badung, Senin, mengatakan pemerintah tidak hanya berupaya membangun kerja sama dengan negara-negara di Afrika, namun terbuka dengan negara berkembang lainnya.
“Di sini kami tidak hanya membantu amplifikasi komunikasi media, tapi juga hadir memfasilitasi kerja sama antar-negara selatan-selatan yang bukan hanya Afrika,” kata dia.
Sandiaga menjelaskan, keterbukaan Indonesia ini adalah bentuk peran negara hadir di tengah situasi global yang penuh tantangan geopolitik dan menurunnya multilateralisme.
Baca juga: Amplifikasi hilirisasi sektor mineral di bumi Afrika melalui Forum Indonesia-Afrika
“Di saat multilateralisme menurun, Indonesia memperkuat kerja sama,” ujarnya.
Dalam perhelatan HLF-MSP dan IAF Ke-2 ini, sejumlah pertemuan bilateral dan panel diskusi menjadi wadah Kemenparekraf membangun kerja sama dengan negara selatan-selatan.
Ia menyebut isu inklusivitas menjadi topik utama terkait ekonomi kreatif yang akan diangkat, sementara untuk parwisata ia membawa isu pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Dari komunikasinya, saat ini Indonesia telah dipandang sebagai negara yang memiliki potensi untuk bertumbuh, bukan hanya dari sektor ekonomi kreatif namun juga investasi dan perdagangan.
Melihat potensi ini, ditambah pertumbuhan perdagangan dan investasi selatan-selatan yang melebihi utara, Indonesia yang memiliki visi misi menuju Indonesia Emas 2045 berupaya mendorong peran strategis dalam kerjasama selatan-selatan.
Baca juga: Indonesia gelar pertemuan bilateral dengan Liberia bahas kerja sama tiga sektor utama
Saat mengunjungi pameran UMKM di area perhelatan HLF-MSP dan IAF Ke-2 Sandiaga mengarahkan agar produk lokal di pasarkan ke negara-negara tersebut.
Menurut dia ini termasuk kesempatan, bahkan mendapat pengakuan saat diskusi bersama United Nations Conference on Trade and Develoment (UNCTAD) badan PBB yang bertanggung jawab atas isu perdagangan dan pembangunan.
“Saya lihat tadi banyak peluangnya dan diafirmasi oleh diskusi yang kita lakukan bersama UNCTAD, harapannya Indonesia akan jadi tuan rumah di 2025 sidang umum UNCTAD yang akan ditindaklanjuti pemerintahan selanjutnya,” ujar Menparekraf.