Gianyar (Antara Bali) - Bupati Gianyar Anak Agung Bharata menganggap peristiwa mesum pasangan suami-istri asal Estonia di Pura Keramat Mengening sebagai bencana moral.
"Agar bencana moral itu tidak terjadi lagi, maka mulai sekarang pura harus mendapatkan penjagaan khusus," katanya di Gianyar, Jumat.
Penjaga pura akan mendapat honorarium yang diambilkan dari perolehan pajak hotel dan restoran di kabupaten itu. "Penjagaan pura ini juga perlu untuk menghindari terjadinya pencurian benda keramat," kata Bharata yang pernah memimpin Kabupaten Gianyar periode 2003-2008 itu.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menawarkan bantuan kamera sirkuit (CCTV) untuk dipasang di setiap pura.
Terkait upacara penyucian Pura Keramat Mengening, menurut Bupati, pemerintah daerah siap menanggung biayanya.
"Saat ini biar masyarakat desa `pakraman` dulu yang menggelar `ngicalang mala` (membersihkan kotoran)," kata Bharata yang terpilih kembali sebagai Bupati Gianyar periode 2013-2018.
Pasangan suami-istri asal Estonia, Silman Urmas (43) dan Silman Katrin (23) dilaporkan oleh warga saat kedapatan melakukan hubungan suami istri di kawasan pura yang berlokasi di Banjar Saraseda, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Rabu (6/3).
Sebelumnya suami-istri yang tinggal di vila di sekitar Monkey Forest, Kecamatan Ubud, itu sempat mandi di kolam dekat pura dalam keadaan telanjang bulat. Katrin selama ini bekerja sebagai guru yoga di Ubud. (IPA/M038/T007)
Mesum di Pura Sebagai Bencana
Jumat, 8 Maret 2013 17:42 WIB