Pemerintah Kabupaten Badung, Bali pada APBD Induk 2024 telah memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp222,4 miliar lebih untuk membangun infrastruktur di empat kabupaten lain yaitu, Tabanan, Bangli, Jembrana dan Klungkung.
“Program ini dibenarkan oleh regulasi. Besarnya bantuan yang diberikan karena pendapatan asli daerah Kabupaten Badung saat ini cukup besar,” ujar Sekretaris Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan bantuan dengan nama Program kebijakan Badung Angelus Buana yang bermakna Badung Berbagi, dari Badung untuk Bali itu digagas Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dengan konsep berbagi untuk pemerataan pembangunan dan ekonomi di seluruh Bali.
Menurut dia, bantuan yang diberikan berdasarkan usulan/proposal kabupaten pemohon itu merupakan komitmen Pemkab Badung dalam membantu pemerintah daerah dan masyarakat di luar Kabupaten Badung, tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia menjelaskan pencapaian pendapatan asli daerah Badung tahun 2024 yang mencapai Rp11 triliun sebagian besar berasal sektor pariwisata.
“Sektor ini tidak terlepas dari dukungan kabupaten/pemerintah daerah lain di Bali. Jadi, sudah sepantasnya Badung berbagi hasil pariwisata ini kepada pemerintah daerah dan masyarakat di luar Kabupaten Badung, baik itu berupa BKK maupun dana hibah,” jelas dia.
Ia menambahkan selain sebagai upaya Pemkab Badung untuk membantu pemerataan pembangunan di wilayah Bali, program itu juga membantu meringankan kebutuhan masyarakat yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhannya, baik untuk infrastruktur hingga kebutuhan adat-istiadat.
“Meski memberikan bantuan ke luar daerah cukup besar, kami pastikan program kebijakan pembangunan di dalam daerah Badung tetap menjadi prioritas utama,” tambah Sekda Adi Arnawa.
Berdasarkan data dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung, Kabupaten Tabanan merupakan penerima BKK terbesar senilai Rp114,2 miliar pada Induk APBD tahun 2024 dan menggunakan bantuan ini untuk perbaikan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur itu diantaranya adalah pembangunan jembatan ruas Senganan-Pemanis Kecamatan Penebel dengan nilai Rp 5,7 miliar lebih, jembatan ruas Leba-Poyan Kecamatan Baturiti dengan nilai Rp7,7 miliar.
Selain itu juga dilakukan rekonstruksi Jalan Penebel-Cepag Kecamatan Penebel Rp6,7 miliar lebih, rekonstruksi jalan Gadungan-Dalang Anyar Kecamatan Selemadeg Timur Rp9,5 miliar lebih, rekonstruksi Jalan Gadungan-Gempinis Kecamatan Selemadeg Timur Rp2,8 miliar lebih.
Dengan bantuan dana BKK dari Badung, Pemkab Tabanan juga membangun sejumlah kantor dinas yakni Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Kantor Prokompim, Kantor BKPSDM, Kantor Camat Tabanan, Kantor Dinas Sosial P3A, Kantor Satpol PP, Kantor BPBD.
Melalui BKK Badung Kabupaten Jembrana juga bisa memperbaiki sejumlah ruas jalan. Dari total Rp53,3 miliar bantuan, sebesar Rp 28,5 miliar oleh Pemkab Jembrana digunakan untuk kegiatan peningkatan/rehabilitasi jalan kabupaten dan jalan akses pariwisata.
Sisanya sebesar Rp25 miliar untuk penataan gedung kesenian Ir. Soekarno.
Untuk kegiatan peningkatan jalan setidaknya ada 14 ruas jalan yang diperbaiki. Diantaranya Jalan simpang Pangkung Jangu-PohSanten, Jalan Melaya-Blimbingsari, Jalan Pangkung Buluh-Peh.
Selanjutnya Kabupaten Bangli yang juga menerima BKK sebesar Rp45,2 miliar lebih dari Badung, juga mengarahkan sebagian untuk perbaikan jalan.
Seperti Jalan Bebalang-Taman Bali Rp1,4 miliar, jalan Jahem-Pembungan Rp900 juta.
Ada juga pembangunan lapangan sepak bola Desa Adat Kayubihi Rp600 juta, dan terbesar untuk penataan dan pembangunan sport center Rp30,1 miliar lebih.
Kabupaten Klungkung dengan total BKK dari Badung Rp9,3 miliar lebih, menggunakan bantuan ini diantaranya untuk pembangunan TPST Jungutbatu Nusa Penida Rp6,3 miliar, pengaspalan jalan padat karya banjar Pemenang Desa Nyalian Rp400 juta.
Klungkung juga melakukan pembangunan jalan usaha tani subak abian bukit Desa Nyalian Rp20 juta, dan pembangunan Kantor Desa Kutampi, Nusa Penida Rp2,4 miliar lebih.