Gianyar, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali menyasar jenjang pendidikan anak usia dini mulai Taman Kanak-kanak (TK) hingga sekolah dasar (SD) berusia hingga tujuh tahun untuk memperluas cakupan imunisasi polio.
“Imunisasi Juli ini merupakan tahap pertama dan tahap kedua pada Agustus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni di Gianyar, Bali, Rabu.
Untuk gelombang pertama, imunisasi polio dilaksanakan mulai Senin (22/7) hingga 29 Juli 2024, dan kedua rencananya pada 6-12 Agustus 2024.
Ia menjelaskan imunisasi itu tidak memandang status imunisasi sebelumnya dengan jumlah sasaran pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di kabupaten itu mencapai 55.377 anak yang tersebar di 547 pos pelayanan terpadu (posyandu).
Sementara itu, kegiatan imunisasi saat ini menyasar anak-anak usia hingga tujuh tahun, khususnya yang sudah mengenyam pendidikan usia dini pada jenjang TK dan SD.
Pelaksanaan imunisasi itu dilaksanakan oleh Puskesmas Sukawati II Kabupaten Gianyar yang mengerahkan petugas, dua diantaranya petugas medis di salah satu TK di Batubulan, Kecamatan Sukawati.
Anak-anak usia dini itu berbaris rapi di dalam kelas untuk antre mendapatkan imunisasi polio yang diberikan sebanyak dua tetes untuk masing-masing anak.
Pelaksanaan imunisasi berlangsung tertib dan lancar meski ada satu dua anak yang awalnya tidak ingin mendapatkan imunisasi, obat tetesnya dianggap pahit. Namun, setelah dibujuk dan ditenangkan oleh guru TK, anak-anak tersebut mendapatkan imunisasi polio.
Beberapa anak mengaku rasa imunisasi polio itu manis dengan beragam cita rasa.
“Rasanya seperti buah anggur,” kata salah satu anak TK, Isyana, setelah mendapatkan imunisasi polio.
Imunisasi polio dilakukan untuk mencegah penyakit polio yang berbahaya, karena menyebabkan kelumpuhan permanen.
Dinas Kesehatan Gianyar menjelaskan data yang terkumpul selama ini, baik dari uji klinis dan penggunaan imunisasi polio, dapat ditoleransi dengan baik oleh orang dewasa, anak dan bayi tanpa adanya kekhawatiran pada kejadian ikutan setelah pemberian imunisasi yang diidentifikasi.
Selain melalui imunisasi, peran masyarakat juga dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, diantaranya kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun untuk mencegah penularan polio.