Denpasar (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengajak anggota DPRD Bali terpilih hasil Pemilu 2024 agar nantinya setelah dilantik dapat bersama-sama mewakili kepentingan rakyat Bali.
"Ada 17 orang anggota yang baru, kami harapkan dapat berkoordinasi dengan teman-teman yang lama. Apapun partainya, kalau sudah di DPRD Bali ini, maka sebagai wakil rakyat," ujar Adi Wiryatama disela-sela acara Ngelawar atau Mebat Bersama di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, boleh saja saat kampanye itu saling berkompetisi dan bahkan saling menyikut untuk mendapatkan simpati pemilih, tetapi ketika sudah duduk di Dewan, tentunya harus dapat mewakili kepentingan rakyat Bali secara keseluruhan.
Terkait dengan regulasi yang harus dilanjutkan, Adi Wiryatama mengatakan ke depannya tidak akan bermasalah karena mayoritas dari 55 anggota DPRD Bali periode 2024-2029 tersebut merupakan anggota DPRD Bali periode sebelumnya.
"Sebagian besar masih muka-muka lama, jadi tidak ada masalah. Mereka sudah tahu asal-usul dari regulasi yang harus dilanjutkan," ucap pria yang terpilih sebagai anggota DPR RI itu.
Baca juga: DPRD Bali gelar Ngelawar demi kebersamaan dan lestarikan tradisi
Terkait sejumlah perda yang sudah dibahas tetapi masih belum ketok palu, kata dia, akan diselesaikan pada Agustus 2024 karena pelantikan anggota DPRD Bali terpilih dijadwalkan pada 2 September mendatang.
Terkait diberikan atau tidak lencana emas bagi anggota terpilih, menurut Adi Wiryatama itu tidak penting. "Bukan lencana yang penting, tetapi kami ingin berbuat sesuatu yang berguna untuk rakyat," ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengatakan pelantikan anggota DPRD Bali terpilih hasil Pemilu 2024 direncanakan pada 2 September 2024.
"Kami siapkan tempat, pakaian, maupun pin dan sebagainya sudah kami siapkan. Untuk pelantikan, kalau standar nasional itu akan menggunakan "full dress" dengan peci," kata Gede Indra.
Baca juga: DPRD Bali minta penjabat gubernur buat terobosan sumber pendapatan