Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menjalin kerja sama aliansi strategis dengan pihak kampus atau perguruan tinggi untuk mengakselerasi tingkat literasi keuangan masyarakat di wilayah pedesaan di Bali.
Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, belum lama ini mengatakan aliansi strategis yang telah terjalin diantaranya dengan Universitas Udayana dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK) 2024.
"Selain dengan Universitas Udayana, OJK Bali juga bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Ganesha untuk menyukseskan program KKN LIK," ucapnya.
Baca juga: OJK Bali: BPR dan ITSK tingkatkan kualitas layanan
Kristrianti menyampaikan, aliansi strategis dengan sivitas akademika tersebut merupakan salah satu bauran strategi OJK Provinsi Bali dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi di Bali.
"Program KKN LIK tahun 2024 menyasar total 40 desa di Bali dengan peserta sebanyak 640 mahasiswa," ujarnya.
Kristrianti menambahkan, OJK telah menetapkan sasaran prioritas literasi dan inklusi keuangan tahun 2024. Sasaran prioritas literasi antara lain masyarakat di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), petani/nelayan, pelajar/santri, dan penyandang disabilitas.
Sasaran prioritas inklusi keuangan antara lain pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), perempuan, masyarakat wilayah pedesaan, pelajar dan penyandang disabilitas.
"Terkait sasaran prioritas tersebut, OJK Provinsi Bali terus melakukan bauran strategi yang dilaksanakan antara lain melalui edukasi keuangan secara tatap muka, edukasi keuangan secara daring, aliansi strategis, dan juga melalui edukasi keuangan secara tematik," ujarnya.
Baca juga: Penghimpunan DPK di Bali lebih tinggi daripada penyaluran kredit
Selama 2024 hingga Mei, OJK Provinsi Bali telah melaksanakan 52 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 5.593 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 134.500 orang.
Kegiatan edukasi keuangan dilakukan baik oleh OJK sendiri maupun bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait melalui program intensifikasi pemanfaatan SiMolek, program 1-3 Km Care, edukasi kepada pelajar, mahasiswa, dan komunitas disabilitas.
Selain itu edukasi kepada Finalis Jegeg Bagus yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata kabupaten dan kota di Provinsi Bali.
"Demikian pula kegiatan edukasi secara online seperti edukasi melalui media sosial yaitu Instagram dan publikasi iklan layanan masyarakat pada radio serta media online yang ada di Provinsi Bali," kata Kristrianti.