Denpasar (ANTARA) - Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah mengaku sependapat dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster soal pentingnya akses penghubung menuju bandara di Bali Utara seandainya benar dibangun.
“Artinya beliau (Wayan Koster) menyampaikan hal yang sama dan itu memang bagus, saya belajar dengan para ahli yang bilang begitu, kami sependapat kan bukan berarti bertempur harus tidak sependapat, kalau bagus kenapa tidak,” kata dia di Denpasar, Bali, Senin.
Diketahui sebelumnya pada Selasa (28/5) Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster menyampaikan tahapan panjang untuk dapat membangun bandara di Bali Utara atau Kabupaten Buleleng, sementara pembangunan infrastruktur transportasi udara tersebut adalah janji kampanye Prabowo-Gibran.
Koster menyebut untuk membangun bandara yang sempat ditentang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu perlu pembangunan infrastruktur jalan atau transportasi pendukung, hal yang sama turut diungkap De Gadjah.
Pertama, kata dia, untuk masalah lahan di Kecamatan Kubutambahan ada tanah milik adat dan sebuah perusahaan dengan agunan sekitar Rp1 triliun, namun dapat diatasi menggunakan APBN.
Kemudian masalah lahan di Kecamatan Gerokgak yang masih terdapat lahan penduduk dapat diatasi dengan pembebasan lahan.
Namun, setelah dua persoalan tersebut tertangani, Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu menilai pentingnya infrastruktur jalan atau transportasi untuk menuju bandara, agar nantinya operasional bandara di Bali Utara optimal.
“Setelah selesai yang pasti sebelum membangun bandara aksesnya dulu di buat, entah tol lingkar pulau atau kereta MRT biar tidak seperti Bandara Kertajati atau Bandara Kulonprogo,” ujarnya.
Namun, meski sependapat perihal akses penghubung, De Gadjah menegaskan bahwa pembangunan tersebut penting mengingat kawasan sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai atau Bali Selatan sudah sangat padat.
Selain itu, ia melihat kurangnya pemerataan pembangunan untuk Bali Utara, dan keberadaan bandara jika dioptimalkan maka dapat mendatangkan keuntungan bagi Kabupaten Buleleng, Bangli, Jembrana, dan Karangasem.
“Juga nambah lapangan pekerjaan, ekonomi meningkat, menambahkan pendapatan asli daerah, banyak hal, yang penting kita kompak, provinsi dan pemda kompak,” ujarnya.