Denpasar (ANTARA) - Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi Bali menyatakan telah menyusun dan siap merealisasikan sejumlah program bakti sosial dan peduli lingkungan untuk warga di Pulau Dewata, sekaligus dapat berperan untuk meningkatkan kesejahteraan umat Buddha.
Ketua Permabudhi Provinsi Bali Hery Sudiarto di Denpasar, Minggu, mengatakan penting bagi Permabudhi untuk membangun organisasi yang kuat dan solid serta menjalankan program kerja yang nyata dan bermanfaat.
"Permabudhi adalah rumah besar Persatuan Umat Buddha Indonesia. Saya dengar bahwa nama persatuan ini dicetuskan dan diperjuangkan agar dipakai sebagai awal nama organisasi kita ini oleh Bante Paññavaro," ujarnya Hery pada acara Musyawarah Kerja Daerah ke-1 Permabudhi Provinsi Bali.
Bante Paññavaro merupakan tokoh penting dalam perkembangan sejarah Agama Buddha pada abad ke-20 di Indonesia.
"Jadi, seperti kita sebagai orang tua memberikan nama kepada anak, pasti namanya mengandung makna yang terkandung di dalamnya dan membawa pesan yang harus dihayati dan diwujudkan," ucapnya.
Baca juga: Umat Buddha Denpasar ikuti tradisi Pindapatta
Hery mengatakan Permabudhi Provinsi Bali berkomitmen untuk menjalankan program kerja yang telah disusun dengan penuh dedikasi dan semangat kerja sama, demi kemajuan dan kesejahteraan umat Buddha serta masyarakat Bali secara keseluruhan.
Berbagai perwakilan majelis dalam musyawarah ini juga menyampaikan aspirasi dan harapan mereka. Pimpinan Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia menekankan peran Permabudhi sebagai rumah besar bagi umat Buddha.
Sementara Pimpinan Perkumpulan Tridharma Nusantara mengajak setiap majelis untuk berpartisipasi aktif dalam memajukan Permabudhi Provinsi Bali.
Hasil Musyawarah Kerja Daerah ke-1 Permabudhi Bali menetapkan program kerja yang mencakup beragam kegiatan mulai dari bakti sosial hingga pemeliharaan lingkungan. Program-program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Adapun program kerja yang disusun Permabudhi Provinsi Bali melalui Musyawarah Kerja Daerah ke-1 diantaranya melakukan kegiatan Waisak bersama, donor darah dan ziarah ke makam pahlawan.
Selain itu dirancang program kerja sepanjang tahun yaitu bakti sosial kepada masyarakat yang kurang mampu, pelatihan guru Agama Buddha di Bali, temu karya siswa Sekolah Minggu Buddha, program informatika dan publikasi dengan memberdayakan teknologi dan sosial media.
Selanjutnya penyuluhan perlindungan ibu dan anak, temu karya remaja, membangkitkan kesadaran dan edukasi kepedulian terhadap lingkungan tanam pohon bakau (mangrove) dan penanaman pohon untuk kelestarian hutan.
Kemudian aksi sosial pembersihan sampah-sampah plastik dan aktivitas kepemudaan terhadap cinta alam seperti pendakian gunung untuk keharmonisan manusia dengan alam.
Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata sebelumnya mengajak Permabudhi Bali agar bisa membantu Pemerintah Provinsi Bali untuk bersama-sama menyukseskan program prioritas pembangunan di Bali.
Diantaranya untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting serta tentunya menyukseskan Pilkada Serentak 2024.
Sementara itu Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengajak umat Buddha yang tergabung dalam Permabudhi untuk bersama-sama menjaga budaya dan adat istiadat Bali.
Sedangkan Ketua Umum Permabudhi Pusat Philip Kuntjoro Widjaja dalam sejumlah kesempatan juga menyampaikan bahwa Permabudhi saat ini sedang memperjuangkan pemasangan Chattra untuk dipasang kembali di Borobudur.
Berbagai kajian telah diajukan rekomendasi ke UNESCO yang diharapkan nantinya akan mengukir sejarah yang sangat agung bagi umat Buddha yang ada di Indonesia.