Denpasar (ANTARA) - Ribuan umat Buddha se-Bali mengikuti puja bakti Trisuci Waisak 2567 BE di Vihara Buddha Sakyamuni, Denpasar, Minggu.
Ketua Karakasabha Vihara Buddha Sakyamuni, Sanjaya Gunawan menjelaskan, puja bakti Trisuci Waisak ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah dimulai dari sebulan yang lalu.
“Persiapan dari ibadah ini, yaitu dirangkai dengan kegiatan Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD), kemudian dilanjutkan dengan pattidana dan pindapatta yang menghadirkan empat biksu yaitu Jayadhamo Thera, Santacitto, Dhammaratano dan Pabbajayo" kata Gunawan.
Gunawan mengatakan, rangkaian acara puja bhakti diawali dengan meditasi bersama menyambut detik-detik Trisuci Waisak pada pukul 11.41.19 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan Mahajata (peringatan ulang tahun Vihara Buddha Sakyamuni), pelepasan burung (Abhayadana) dan puja bakti perayaan Trisuci Waisak 2567 BE.
Perayaan hari Trisuci Waisak ini, ungkap Gunawan, bukan hanya untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha, yakni lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama, Pangeran Siddhartha Gautama mencapai penerangan sempurna sebagai Buddha, dan Sang Buddha parinibbhana, namun juga memontum (memo dan momentum-red) untuk selalu ingat dan melaksanakan ajaran Buddha.
Menurutnya, perayaan Tri Suci waisak menjadi momentum bagi umat buddha untuk senantiasa memperkuat moral, mengekspresikan ajaran buddha dharma untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan serta membangun kedamaian antarsesama.
"Dalam perayaan Trisuci Waisak 2023 ini mengangkat tema "Memperkokoh Moral Membangun Kedamaian Bangsa" yang sejalan dengan tatanan nilai dan pedoman hidup," kata Gunawan.
Salah satu umat buddha, Daiva Gunawan mengatakan bahwa ia sangat bersemangat dan antusias melaksanakan puja Waisak di tahun ini.
"Untuk kesan sangat senang dikarenakan serangkaian kegiatan Trisuci Waisak dilaksanakan dengan sangat lancar dan melihat antusias umat juga sangat besar, sehingga membuat saya sendiri merasa terkejut melihat antusias umat, untuk harapan kedepannya saya harap tetap menjaga kerukunan antar satu umat Buddha lainnya" ujar Daiva.