Denpasar (ANTARA) - Asia Grassroots Forum (AGF) 2025 menjaring masukan dari UMKM untuk dijadikan usulan kebijakan saat puncak forum pada 21-23 Mei 2025 di Bali.
Project Lead Asia Grassroots Forum 2025 Katrina Inandia di Denpasar, Selasa, mengatakan pihaknya sudah dilakukan empat kali diskusi bersama pengamat, aktivis, akademisi, dan pihak swasta untuk membahas tantangan ekonomi akar rumput di Indonesia dan nantinya lahir usulan bagi pemerintah.
Dari forum ini mereka telah menjaring kata kunci persoalan terbanyak adalah tantangan bagi usaha mikro seperti akses pasar, kemampuan, infrastruktur digital, dan finansial.
“Sudah kami catat nanti pada saat puncak acara akan ada diskusi lebih dalam dengan para ahli berbagai negara dari level Asia dan global, kita coba merampungkan lagi sebenarnya apa solusi dari tantangan yang kita punya itu,” kata Katrina.
“Siapa tahu ada tolak ukur atau contoh kasus negara lain itu dijadikan usulan kebijakan, akan kami publikasi berikan ke pemerintah sebagai hadiah,” sambungnya.
Baca juga: Bali sasar 500 UMKM masuk digital melalui pembekalan
Karena Asia Grassroots Forum 2025 berlangsung di Bali, maka selain pemerintah pusat, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) perusahaan teknologi finansial selaku penyelenggara akan turut mendatangkan pemerintah daerah di Bali.
UMKM Bali sendiri yang mereka bantu dan terlibat dalam forum ini adalah usaha mikro lokal seperti warung, pedagang perlengkapan upacara persembahyangan, dan industri rumahan yang membutuhkan bantuan regulasi untuk menyelesaikan tantangan.
Pada puncaknya nanti selain mendatangkan para usaha mikro yang dibantu permodalannya, Asia Grassroots Forum akan mendatangkan investor berbagai negara terutama yang telah menaruh modal bagi usaha mikro di bawah naungan Amartha.
Di Bali, penyelenggara akan membawa mereka ke UMKM pilihan untuk melihat langsung bagaimana pengusaha lokal mengolah modalnya hingga berhasil menjalani usaha untuk menghidupi keluarga.
“Tahun ini ada nanti ke mitra kita akan ada tiga lokasi, ada yang bergerak di bidang makanan dan bidang lingkungan, sepertinya antara di daerah Tabanan atau Karangasem,” ujarnya.
Para pakar dan investor dalam dan luar negeri itu akan diajak mendengar langsung tantangan di akar rumput sehingga mempertegas PR apa yang harus dipecahkan pada forum tahun ini.
Baca juga: Pelindo ungkap kedatangan kapal pesiar di Bali pompa kinerja UMKM