Beijing (Antara Bali) - Warga China, Minggu, merayakan Tahun Baru China 2013 dengan berkumpul bersama keluarga, sambil menikmati berbagai kuliner tradisional yang diyakini membawa keberuntungan di sepanjang tahun yang baru.
"Makanan yang disajikan selama perayaan Tahun Baru China, utamanya di hari pertama, memiliki makna membawa keberuntungan, umur panjang dan rezeki yang melimpah ke rumah," kata Li Peng warga Jingsong, Beijing.
Ia menambahkan sebagian kuliner yang disajikan terutama di hari pertama Tahun Baru China, adalah sayuran. "Makanan berbahan daging, tidak dianjurkan, untuk memastikan Tahun Baru membawa kehidupan yang bahagia selamanya. Namun, di beberapa wilayah China tetap memakan daging," ungkap Li Peng.
Menurut laman kebudayaan China, sebagian makanan berbahan sayur yang disajikan dan dikonsumsi saat perayaan Tahun Baru China, disebut "jai". Komposisi dari "jai" juga memiliki makna masing-masing semisal biji teratai yang merupakan simbol banyak anak laki-laki, atau tunas bambu yang melambangkan harapan kebaikan di tahun yang baru.
Makanan tradisional yang selalu disajikan selama perayaan Tahun Baru China adalah pangsit. Pangsit yang disajikan di hari terakhir perayaan tahun baru melambangkan harapan agar kekayaan yang melimpah datang di tahun yang baru.
Pangsit yang terbuat dari tepung beras itu, diisi dengan aneka macam sayuran, kacang-kacangan, pasta wijen, dan sebagian diisi daging babi. Menu ikan juga menjadi sajian tradisional dalam perayaan Tahun Baru China.
Ikan menurut mitologi China, diharapkan akan membawa melimpahnya rezeki dan kebahagiaan yang terus menerus di tahun baru yang baru saja dijalani. Begitu juga dengan ayam, yang melambangkan kekayaan dan kebersamaan. (*/DWA/T007)
Warga China Santap "Jai" di Tahun Baru
Minggu, 10 Februari 2013 10:40 WIB