Denpasar (ANTARA) - Basarnas Bali hingga malam ini masih berupaya membawa turun jasad pendaki yang ditemukan meninggal dunia di puncak Gunung Agung pada ketinggian 2.833 meter di atas permukaan laut.
“Masih belum selesai, tim masih perjalanan turun tadi berangkat saja sampai di lokasi 9,5 jam lebih, kira-kira kalau turun membawa jenasah bisa lebih lama lagi memerlukan waktunya,” kata Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya kepada ANTARA di Denpasar, Rabu.
Diketahui sejak Selasa (12/3) malam Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mendapat kabar ditemukannya jenasah laki-laki menggunakan jaket dan celana panjang berwarna hitam, berambut putih, dan membawa tas berwarna hijau pada koordinat 8°20'31.12"S - 115°29'35.81"E puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.
Menurut penuturan Sidakarya, kurang lebih pukul 17.00 Wita dua orang pemandu lokal mendaki melalui Pos Pengubengan dan setelah 2 jam lebih perjalanan, mereka tiba di lokasi penemuan jenasah.
Baca juga: Kepala Basarnas tegaskan personel tetap siaga bencana selama Ramadhan
Tidak ada yang mengetahui identitas korban dan kapan tepatnya pendaki tersebut memulai perjalanannya di Gunung Agung, lantaran sudah ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat.
Larangan tersebut karena pada masa ini sedang dilakukan upacara keagamaan Ida Batara Turun Kabeh.
"Info awal kami terima melalui grup potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenasah, selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat, akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 pada pukul 19.00 Wita," ujar Sidakarya.
Basarnas Bali melihat kondisi kemarin malam kurang mendukung karena cuaca berkabut tebal dan angin kencang, maka proses evakuasi tidak langsung dilaksanakan.
Baca juga: Basarnas evakuasi korban kecelakaan tabrakan dua kereta api di Kabupaten Bandung
“Pagi tadi pada pukul 3.00 Wita tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan, dan normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam, tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenasah," jelas Sidakarya.
Dalam proses evakuasi Basarnas Bali mengerahkan 10 personel tim SAR yang dibantu Koramil Karangasem, Babinsa Rendang, SAR Samapta Polda Bali, Polres Karangasem, Polsek Rendang, BPBD Karangasem, potensi SAR dan pemandu lokal.
Akhirnya sekitar pukul 12.39 Wita tim sampai di titik penemuan jenasah dan diketahui identitasnya yang merupakan WNI asal Yogyakarta bernama Alexander Bimo Haryotedjo (60) beralamat di Desa Bongsari, Semarang Barat.
Setelah itu Sidakarya kembali menambah personel dari Kantor Basarnas Bali di Jimbaran untuk membantu proses evakuasi di Gunung Agung yang masih berlangsung hingga malam ini.