Tangkahan, Sumut (Antara Bali) - Gajah yang dipelihara di Tangkahan Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi sumatera Utara, tidak hanya digunakan untuk menjelajah kawasan oleh wisatawan, tetapi juga saat patroli perlindungan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dari pembalakan liar.
"Beberapa gajah peliharaan itu, juga dimanfaatkan untuk menjaga kawasan TNGL dari aksi-aksi pencurian kayu dan perusakan hutan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata petugas perlindungan kawasan TNGL, Sudiono (48) saat ditemui di Tangkahan, Minggu.
Patroli di kawasan TNGL itu, menurut dia, tetap mereka lakukan setiap harinya dan diharapkan belum ada menemukan praktik pelanggaran hukum di hutan yang dilindungi pemerintah.
Namun demikian, katanya, sebagai petugas pelestarian dan perlindungan kawasan TNGL tersebut yang memiliki tanggung jawab yang cukup besar, harus tetap komitmen melaksanakan tugas baik siang maupun malam.
"Ini adalah tugas sosial yang harus tetap dipikul dengan segala risiko yang cukup berat dihadapi dalam bertugas di hutan TNGL yang masih alamiah dan dipenuhi hutan belantara tersebut," ujarnya.
Sudiono menjelaskan, pada tahun 2004 ketika bertugas di kawasan TNGL yang memiliki panorama hutan hujan tropis yang sangat indah itu, memang pernah mengamankan pelaku pencurian kayu dan di"backing" cukong kayu yang berpengaruh.
Namun, katanya, setelah menangkap pembalak liar tersebut, tak membuat nyali para petugas pelindung TNGL itu merasa takut. "Mereka sampai sekarang terus bertugas dan masuk ke kawasan hutan TNGL dengan mengendarai gajah-gajah yang saat ini mereka latih," ucap dia. (LHS/T007)
Gajah Ikut Patroli Taman Nasional
Minggu, 3 Februari 2013 15:51 WIB