Negara, Bali (ANTARA) -
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II/B Negara, Kabupaten Jembrana, Bali melaksanakan tradisi Mepatung dengan memotong dan membagikan daging babi hasil ternak sendiri kepada warga binaan dan pegawai yang beragama Hindu.
"Kegiatan seperti ini rutin kami lakukan setiap menjelang Hari Raya Galungan. Babi yang dipotong merupakan ternak yang dipelihara warga binaan, sebagai bagian dari program keterampilan yang kami berikan," kata Kepala Rutan Kelas II/B Negara Lilik Subagiyono di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin.
Tradisi Mepatung merupakan salah satu tradisi umat Hindu Bali yang dilakukan sebelum Hari Raya Galungan. Tradisi ini berupa pemotongan dan pembagian daging babi yang biasanya terdiri atas kelompok-kelompok untuk meringankan beban sesama umat.
Ia mengatakan di lembaga pemasyarakatan, warga binaan mendapatkan berbagai keterampilan sebagai bekal saat mereka kembali ke masyarakat.
Baca juga: GUPBI Bali tawarkan sistem perdagangan babi "mepatung', cegah petani rugi
Di Rutan Negara ada beberapa jenis program pelatihan keterampilan, seperti peternakan, termasuk babi dan pertukangan.
"Lewat hasil ternak dari program tersebut kami harap warga binaan bisa lebih semangat dalam mengasah keterampilannya. Apalagi daging hasil ternak itu juga dibagikan kepada keluarga mereka," katanya.
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Negara I Nyoman Tulus Sedeng mengatakan pemotongan babi ini merupakan tradisi Umat Hindu di Bali menjelang Hari Raya Galungan.
"Ada tradisi Mepatung di Bali menjelang Hari Raya Galungan. Kami di rutan juga melaksanakan tradisi tersebut," katanya.
Dia menyebut pada Galungan kali ini dipotong tiga ekor babi yang dimulai pukul 00.00 hingga 05.00 Wita, agar pada pagi harinya daging sudah bisa dibagikan kepada pegawai rutan dan keluarga warga binaan.
Baca juga: Warga Buleleng Lestarikan Tradisi "Mepatung" Galungan
Dari tiga ekor babi itu, kata dia, seluruh pegawai serta keluarga warga binaan yang menjadi anggota kelompok kerja peternakan, mendapatkan pembagian
Sesuai dengan Hari Raya Galungan, kata dia, kegiatan ini dilakukan setiap enam bulan sekali dan selalu memotong babi hasil dari peternakan kelompok kerja yang anggotanya berasal dari warga binaan.
"Program keterampilan beternak babi bagi warga binaan bisa berjalan baik, terbukti setiap Hari Raya Galungan selalu tersedia babi untuk dipotong," kata dia.
Salah seorang warga binaan Rutan Kelas IIB Negara yang bergabung dalam kelompok kerja peternakan babi, mengaku puas hasil jerih payah beternak babi bisa dinikmati menjelang Hari Raya Galungan.
"Ada perasaan sedih juga karena babi itu saya pelihara dari kecil. Tapi ini bagian dari berbuat baik menjelang Galungan, apalagi keluarga saya juga kebagian," katanya.
Dia mengaku sudah memiliki pengetahuan terkait dengan beternak babi untuk dipraktikkan saat sudah bebas.
Setiap menjelang hari raya keagamaan, Rutan Kelas II B Negara rutin melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hari raya menurut agama masing-masing warga binaan.