Denpasar (ANTARA) - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali Nyoman Rai Dharmadi mengatakan Satpol PP Pariwisata yang dibuat perdana di Pulau Dewata mulai menjalani pelatihan selama 10 hari sebelum diterjunkan ke objek dan daya tarik wisata.
“Mulai hari ini 10 hari ke depan dilatih, pesertanya anggota Satpol PP Badung 40 orang ditambah Satpol PP Bali 31 orang, yang provinsi direkrut dari beberapa OPD kita seleksi jadi anggota baru,” kata dia saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin.
Rai menyebut pelatihan yang diberikan seperti pemahaman aturan do’s and don’ts terhadap wisatawan, pengenalan karakteristik wisatawan, upaya penyelesaian masalah di lapangan, hingga pelatihan bela diri, Bahasa Inggris, dan penggunaan perlengkapan kerja.
“Kita perkenalkan dulu segala materi soal Satpol PP tugas dan fungsinya, kita isi bela dirinya bagaimana kalau menemukan hal menyangkut gangguan ketertiban di objek wisata. Kita latih tanpa harus mencederai atau melecehkan wisatawan, kita harus hati-hati karena maksud hati benar ingin mengamankan,” ujarnya.
Baca juga: Satpol PP Bali panggil pengurus taksi bandara Ngurah Rai buntut oknum penodong WNA
Selama hampir dua pekan, anggota Satpol PP Pariwisata ini akan dipertemukan dengan mentor-mentor terkait, baik dari institusi pemerintahan seperti BKPSDM, Satpol PP Bali, Imigrasi, RS Jiwa Bali, dan Dinas PMPTSP Bali, maupun lembaga eksternal yang memberi pelatihan berbahasa dan bela diri.
Rai menjelaskan kehadiran unit Satpol PP Pariwisata mendapat respons positif dari Kemendagri, bahkan ini menjadi proyek percontohan bagi provinsi dengan keunggulan pariwisata lainnya.
Satpol PP Pariwisata ini nantinya diharapkan mampu meminimalkan potensi gangguan ketentraman dan ketertiban yang berdampak ke kesan Bali yang menjadi tidak aman dimata wisatawan.
“Menyangkut temuan di lapangan, tentu yang eksekusi adalah induknya yaitu di kantor yang ada tim penegakan, yang selanjutnya bisa diarahkan ke Imigrasi, mereka (Satpol PP Pariwisata) hanya patroli pengawasan hadir di lapangan, sehingga ketika dilihat oleh wisatawan mereka jadi merasa nyaman berwisata di Bali,” ujar Rai Dharmadi.
Baca juga: Polda Bali rampungkan berkas tersangka penyerangan Satpol PP Denpasar
Rencananya, sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024, Pemprov Bali akan melantik seluruh anggota unit ini, kemudian mereka ditempatkan di objek wisata daerah Badung khusus Satpol PP Badung dan secara merata di destinasi kabupaten/kota lainnya untuk yang berasal dari Satpol PP Bali.
Mereka akan hadir dengan seragam kasual yang berbeda dengan aparat lainnya, selain dibekali keterampilan, ada perlengkapan kerja yang akan dikantongi seperti alat komunikasi handy talkie, borgol, dan tongfa.
Dalam pembukaan pelatihan, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra sepakat bahwa Satpol PP Pariwisata dibutuhkan pada destinasi wisata untuk meningkatkan ketertiban, keamanan dan penegakan peraturan daerah.
“Kita ingin mengubah paradigma polisi pamong praja, tidak lagi dikenal sebagai tukang gebuk dan tukang rusuh namun sebagai perwakilan daerah dalam menjaga ketertiban dan keamanan yang humanis,” ujarnya.
Keberadaan unit ini juga penting mengingat akan diberlakukannya kebijakan pungutan bagi wisatawan asing yang dimulai pada 14 Februari 2024 mendatang, sehingga Satpol PP Pariwisata diharapkan bisa mengingatkan wisatawan soal kewajibannya.