Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakatnya untuk berkomitmen menjaga vibrasi spiritual Pulau Dewata karena menjadi titik krusial kekhasan daerah itu.
"Bali setiap jengkal tanahnya berisikan `taksu` atau vibrasi spritual. Getaran spiritual yang dipancarkan oleh setiap inci tanah daerah kita yang menyebabkan begitu disenangi, disayangi oleh dunia. Inilah yang harus dipertahankan," katanya saat menyampaikan sambutan pada Rakerda III Partai Golkar Bali, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, tanpa adanya "taksu" sesungguhnya Bali tidak akan ada apa-apanya karena banyak daerah lain di Indonesia dan dunia yang alamnya jauh lebih indah.
Mantan Kapolda Bali ini mencontohkan tidak perlu berkaca jauh-jauh ke luar negeri, cukup Lombok, Maluku dan Papua. Daerah tersebut alamnya sangat indah, tetapi daerah itu tidak bisa seperti Bali yang memiliki taksu.
"Mengapa orang begitu datang ke Bali merasa nyaman dan sejuk? Bapak Presiden, Wakil Presiden, para menteri hingga orang asing mengatakan begitu turun di Ngurah Rai akan merasa sejuk. Ini karena Bali itu setiap jengkal tanahnya berisikan taksu," ujarnya.
"Taksu" itu, jelas dia, bersumber dari implementasi ajaran agama dan adat yang dipraktikkan dalam keseharian masyarakat Bali.
Namun, kata Pastika, sebenarnya tidak mudah mengkombinasikan antara ajaran agama dan adat dalam kehidupan nyata di tengah pengaruh nilai negatif global seperti konsumerisme dan hedonisme.
"Kita harus tetap menjadikan Bali sebagai pulau surga, pulau yang nyaman bagi siapapun, pulau yang tetap menganut adat budaya dan agama jika ingin tetap terjaga vibrasi spiritualnya," katanya. (LHS)