Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 16 karyawan bank Sulawesi Utara dan Gorontalo menjelang purna karya (pensiun) melakukan kunjungan studi banding ke industri ke Pak Oles Green School (POGS) dan Bokashi Farm Kang Zangger di Jalan Waribang, Denpasar Timur, Bali.
Eka Mayesti Daeli dari PT Bank Sulut Go Sulawesi Utara dan Gorontalo Manado yang memimpin rombongan tersebut diterima oleh Manajer Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto, serangkaian kunjungannya ke sejumlah lokasi di Pulau Dewata.
Kunjungan karyawan bank menjelang masa pensiun yang rata-rata berumur 57 tahun untuk studi banding, belajar dan menimba ilmu, khususnya tanaman herbal yang berkhasiat obat untuk menjaga dan memelihara kesehatan masing-masing beserta anggota keluarga, sehingga tidak lagi tergantung pada obat-obatan produksi pabrik.
"Kami bisa melihat tanaman herbal yang berkhasiat obat, yang di daerah kami Sulawesi utara tanaman sejenis itu tumbuh subur di berbagai tempat, namun kami tidak tahu memanfaatkan dan kegunaannya. Dengan belajar ke Bali baru tahu, dan akan memanfaatkan potensi tanaman tersebut dengan baik untuk memelihara kesehatan," ujar Eka Mayesti Daeli dengan penuh rasa syukur.
Ia mengaku dalam kesempatan yang akan datang akan berkunjung lagi ke Bali untuk belajar lebih banyak tentang obat-obatan herbal guna menjaga dan memelihara kesehatan dengan baik.
Potensi tanaman herbal yang tumbuh subur di Sulawesi utara, setelah kami pensiun selain dimanfaatkan untuk pengobatan bagi diri sendiri juga dapat dikembangkan sebagai aspek bisnis, sehingga kunjungan ke Bali kali ini sangat menguntungkan dan memberikan manfaat.
Ir Koentjoro Adijanto yang akrab disapa Pak Yoyok kepada tamunya menjelaskan, selain manfaat tanaman herbal untuk kesehatan, juga membuat pupuk organik Bokashi dengan sentuhan Effective Microorganisme4 (EM4), membuat pestisida organik dari bahan berbagai jenis tanaman yang difermentasi dengan EM.
Eka Mayesti Daeli mengaku pihaknya selama ini tidak mengetahui khasiat dan manfaat tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat untuk kesehatan manusia maupun sebagai bahan membuat pestisida organik untuk mengusir hama tanaman.
Pak Oles Green School merupakan sebuah tempat yang mengoleksi lebih dari 100 jenis tanaman herbal yang berkhasiat obat, sekaligus tempat edukasi tentang pertanian organik yang dibangun di atas lahan seluas 40 are (4.000 meter persegi).
Konsep pertanian perkotaan yang dirancang oleh Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, sebuah perusahaan swasta nasional berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali untuk melakukan pembelajaran mulai dari TK, SMP, SMA, perguruan tinggi dan masyarakat umum.
Pelajar dan mahasiswa yang datang berkunjung dari berbagai jenjang pendidikan dari seluruh daerah di Indonesia melihat dari dekat pertanian organik yang diajarkan, diterapkan dan bagaimana hasilnya.
Pertanian organik dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisms (EM4) telah diterapkan di Pak Oles Green School selama puluhan tahun yang silam.
Kebun itu menjadi contoh pertanian organik perkotaan yang disebut Bokashi Farm atau pertanian organik dengan menggunakan pupuk bokashi sentuhan teknologi EM dari Jepang.
Dalam kawasan kebun pertanian organik tersebut dikembangkan pelayanan restoran dan tempat pelatihan. Pelatihan berlangsung sehari untuk belajar melihat langsung pertanian organik menggunakan teknologi EM.
Sedangkan pelatihan pertanian organik yang lebih lengkap ada di Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali di Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng dengan kebun tanaman herbal seluas tujuh hektar.
Pertanian Berkelanjutan
Pak Yoyok kepada tamunya juga menjelaskan, pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan berbasis teknologi Effective Microorganisms4 (EM4) pertanian, EM4 peternakan, EM4 Perikanan dan EM4 limbah, produksi PT Songgolangit Persada, agen tunggal yang memproduksi dan memasarkan pupuk hayati itu ke seluruh daerah di Indonesia yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang.
Dengan kesadaran masyarakat yang ingin hidup sehat dari hasil pertanian, akan memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan, khususnya penerapan pertanian dalam arti luas yang berbasis organik.
Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian khususnya tanaman pangan, sangat penting diterapkan teknologi yang murah dan mudah diterapkan oleh petani.
Solusinya adalah dengan Teknologi EM4 yang merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan berasal dari alam Indonesia yang bermanfaat bagi kesuburan tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman serta ramah lingkungan.
"Semoga ilmu yang diperoleh bisa diterapkan di daerah masing-masing dan sukses. Pilih EM4 Yang Sudah Pasti," harap Pak Yoyok.
Karyawan Bank Sulut-Gorontalo belajar pertanian organik berbasis EM Pak Oles
Minggu, 10 Desember 2023 6:21 WIB