Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso memperkirakan perolehan laba perusahaan senilai Rp55 triliun sampai akhir 2023.
"Kita akan membukukan laba minimal Rp55 triliun, mudah-mudahan. Karena sampai September 2023, kita sudah membukukan laba Rp44,21 triliun," kata Sunarso dalam konferensi pers usai Public Expo Live 2023 yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Penyaluran kredit BRI sampai akhir 2023 diperkirakan akan tumbuh di kisaran 10 sampai 12 persen secara tahunan.
Target ini diyakini bisa dicapai karena sampai September 2023 kredit yang disalurkan BRI sudah mencapai Rp1.250,72 triliun atau tumbuh 12,53 persen secara tahunan.
Baca juga: BRI jadi bank persepsi untuk tampung retribusi turis asing yang masuk ke Bali
Margin bunga bersih atau net interest marjin (NIM) BRI yang ditarget mencapai 7,7 sampai 7,9 persen pada akhir 2023, sudah mencapai 8,05 persen pada September 2023.
"Untuk credit cost kita targetkan sekitar 2,2 sampai 2,4 persen. Realisasinya per September 2023 sebesar 2,44 persen. Ada kelebihan 0,04 persen, tapi saya yakin kita masih bisa atasi di kuartal IV 2023," katanya.
Sementara itu, cost to income ratio ditargetkan berkisar 40 sampai 41,5 persen, yang mana saat ini BRI masih bisa menjaganya di level 37,63 persen.
Adapun sampai September 2023, aset BRI tercatat tumbuh 9,93 persen secara tahunan menjadi Rp1.851,97 triliun.
BRI mencatatkan total DPK sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21 persen secara tahunan per September 2023. Sebesar 63,64 persen dari DPK bersumber dari dana murah (CASA) atau sebesar Rp821,14 triliun.
Hingga akhir September 2023, BRI telah menyalurkan kredit ke kategori usaha berkelanjutan senilai Rp750,9 triliun atau sekitar 66,1 persen dari total penyaluran kredit BRI.
Baca juga: BRI bukukan laba konsolidasi sebesar Rp29,56 triliun pada semester I 2023