Keberhasilan Mali melaju ke babak semifinal tidak terlepas dari gol semata wayang yang dicetak oleh Ibrahim Diarra pada babak kedua, demikian catatan FIFA.
Ini merupakan keberhasilan ketiga Mali melaju ke babak semifinal Piala Dunia U-17 setelah sebelumnya berhasil menembus babak empat besar pada edisi 2015 dan 2017.
Secara statistik pada pertandingan ini Mali mendominasi jalannya laga dengan mencatatkan 50 persen penguasaan bola serta melepaskan total 11 tendangan yang empat di antaranya tepat sasaran.
Pada pertandingan ini Mali mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan kerap beberapa kali menebar ancaman ke lini pertahanan Maroko.
Mali sempat mendapatkan peluang emas lewat sepakan Diarra, namun tendangannya dapat ditahan oleh kiper Maroko Taha Benrhozil.
Diarra kembali mendapatkan peluang untuk membawa Mali unggul terlebih dahulu, akan tetapi tendangannya dapat disapu bek Maroko Saifdine Chlaghmo.
Memasuki babak kedua Mali tetap bermain menekan dan mendapatkan peluang lewat tendangan jarak jauh Issa Traore, namun Benrhozil dapat mengamankan bola.
Maroko berbalik memberikan ancaman, akan tetapi upaya yang mereka lakukan masih dapat dipatahkan lini pertahanan Mali.
Mali akhirnya dapat unggul terlebih dahulu pada menit ke-81 lewat gol yang dicetak Diarra setelah sukses memanfaatkan bola pantul hasil tendangan Ibrahim Kanate yang mengenai tiang gawang Maroko sehingga skor berubah menjadi 1-0.
Memasuki waktu tambahan babak kedua, Maroko sempat memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan lewat sundulan Adam Boufandar, namun bola masih menyamping dari gawang Mali. Skor 1-0 bertahan hingga pertandingan selesai.
Selanjutnya Mali akan bertemu Prancis pada pertandingan semifinal Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (28/11) pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Ismail Bouneb bawa Prancis ke semifinal Piala Dunia U-17 lewat gol tunggalnya