Dumai, Riau, (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Kota Dumai, Provinsi Riau, tahun ini kembali akan melanjutkan program kelambunisasi khusus di Kecamatan Sungai Sembilan yang dinyatakan daerah endemis kasus malaria.
Kepala Dinkes Dumai Marjoko Santoso, Senin menyebutkan, kendati mulai menunjukkan pengurangan angka penderita malaria, namun pihaknya tetap akan menyalurkan kelambu khusus bagi ibu hamil dan balita.
"Bukti berhasilnya program kelambu ini mengurangi angka kasus malaria saat kita lakukan survei dan mengambil sampel darah dan umumnya bebas terkena gigitan nyamuk," terang Marjoko.
Dikatakannya, program ini telah dijalankan Pemkot Dumai dalam beberapa tahun terakhir dengan jumlah sudah mencapai puluhan ribu kelambu.
Selain itu, Dinkes juga akan melakukan penyemprotan asap pencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab malaria di sejumlah kelurahan di kecamatan Sungai Sembilan.
"Pencegahan malaria juga dilakukan dengan menurunkan petugas survei ke rumah warga yang dilaporkan terserang nyamuk dan pemeriksaan darah massal guna pengobatan secepatnya," kata Marjoko.
Difokuskannya penanganan malaria di Kecamatan Sungai Sembilan disebabkan di kawasan pinggiran ini pernah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 2005 silam. (LHS/T007)
Kelambunisasi di Daerah Endemis Malaria
Senin, 14 Januari 2013 16:37 WIB