Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan, penyakit demam berdarah dengue (DBD) di ibu kota Provinsi Bali selama tahun 2017 sebanyak 885 kasus, menurun dibanding tahun sebelumnya tercatat 2.130 kasus.
"Menurunnya kasus tersebut berkat berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan mulai dari pemberantasan sarang nyamun (PSN), penebaran bubuk larvasida sampai pada pembentukan jumantik mandiri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, meski terjadi penurunan kasus DBD, namun pemerintah kota tetap melaksanakan penyemprotan massal (fogging) serentak di setiap desa dan kelurahan.
Hal ini karena pada bulan November dan Desember merupakan musim penghujan, akan menyebabkan banyaknya genangan air seperti pada kontainer, selokan, wadah-wadah plastik atau pun kaleng bekas, hingga kulit buah-buahan.
"Ini menjadi tempat yang sangat potensial bagi nyamuk Aedes Aegypti untuk bersarang dan berkembang biak yang berakibat pada meningkatnya penularan penyakit DBD sehingga sering kali menimbukan kejadian luar biasa (KLB)," ujarnya.
Untuk mewaspadai dan mengantisipasi serangan penyakit DBD, Sri Armini mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di dalam maupun di luar rumah. Salah satu bentuk kegiatan yang paling efektif dan efisien untuk tujuan tersebut adalah PSN.
"Kami selalu mensosialisasikan kepada warga masyarakat untuk terus menjaga kebersihan terutama melaksanakan PSN Plus," ujarnya.
Untuk memutus mata rantai penularan dan memaksimalkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, menurut Sri Armini, kasusnya diprediksi akan meningkat tajam seiring dengan turunnya musim penghujan di mana puncak kasusnya diprediksi terjadi pada bulan April-Mei 2018.
Sehingga melaksanakan Gerakan PSN sebelum musim penularan dengan cara 3M Plus dan larvasidasi massal pada tempat air yang sulit dibersihkan sejak awal bulan September.
Untuk melakukan kegitan tersebut melibatkan 474 juru pemantau jentik (Jumantik) dan Koordinator Jumantik serta 44.242 Jumantik Mandiri (Self Jumantik) yang telah terbentuk melalui program "Gema Petik" (Gerakan Mandiri Pemantau Jentik) dan anggota masyarakat lainnya.
Selain itu, kata dia, untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Kota Denpasar telah meluncurkan Damakesmas (Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat).
Damakesmas dikoordinir Dinas Penanggulangan Bencana Daerah dan bekerja sama dengan seluruh puskesmas di Kota Denpasar. Damakesmas ini akan menjangkau pelayanan kesehatan pada masyarakat sampai ke pelosok-pelosok terutama masyarakat kurang mampu.
Sri Armini mengatakan petugas kesehatan akan dilengkapi dengan kendaraan sepeda motor dan mobil kecil, sehingga petugas kesehatan bisa langsung datang ke rumah-rumah.
"Untuk mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat dapat menelepon 112 atau 223333 di mana petugas kesehatan akan langsung datang ke tempat masyarakat yang membutuhkan dengan peluncuran program Damakesmas dan kami harap semakin mempermudah pelayanan kesehatan pada masyarakat," kata Sri Armini. (WDY)
Kasus DBD Kota Denpasar Turun
Selasa, 5 Desember 2017 17:50 WIB