Denpasar (ANTARA) - Puluhan siswa TK bersama pecinta lingkungan yang tergabung dalam Yayasan Bali Tresna Sujati menuangkan eco enzyme di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar, yang merupakan salah satu objek wisata di Ibu Kota Provinsi Bali.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika yang turut serta dalam penuangan cairan eco enzyme tersebut di Denpasar, Selasa, mengatakan cairan hasil pengolahan sisa sayur dan buah itu telah terbukti memiliki banyak manfaat.
"Manfaat eco enzyme bisa untuk penjernih air dan pembersih udara, bahkan untuk penyubur tanah dan pengobatan. Saya sangat senang anak-anak bisa terlibat dalam kegiatan ini," ucapnya pada acara bertajuk Eco Enzyme: Peduli Lingkungan, Peduli Masa Depan itu.
Menurut Gubernur Bali periode 2008-2018 itu, anak-anak memang perlu diperkenalkan sejak dini upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Baca juga: Pemkab Bangli terima penghargaan MURI atas penuangan eco enzyme di Danau Batur
"Harus ada upaya-upaya berkesinambungan untuk menyelamatkan bumi pertiwi. Kegiatan seperti ini harus terus kita gaungkan untuk membuat Bali yang clean and green (bersih dan hijau). Menjaga alam dan lingkungan tidak cukup hanya dengan berwacana, tetapi harus ada aksi nyata," ujar Pastika.
Pastika dalam rangkaian kegiatan penyerapan aspirasi tersebut mengatakan dengan membuat eco enzyme yang terbuat dari sisa buah dan sayuran maka bahan tersebut tidak terbuang begitu saja menjadi sampah. Tetapi memberikan manfaat yang baik bagi lingkungan.
"Kalau ingin membuat Bali yang 'green' maka ini salah satu cara yang harus dimaksimalkan," ucapnya pada acara yang turut dihadiri Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali I Made Artana Yasa dan staf itu.
Bahkan, kata Pastika, dalam perkembangannya ada yang sudah bergerak memadukan eco enzyme dengan pupuk organik yang tentu manfaatnya baik bagi lingkungan juga dari sisi produksi pertanian.
Sementara itu Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali I Made Artana Yasa menyampaikan terima kasih atas perhatian Yayasan Bali Tresna Sujati terhadap lingkungan di Bajra Sandhi. "Ini yang kedua kali BTS menuangkan eco enzyme," ujar Artana.
Baca juga: Pemkab Bangli terima penghargaan MURI atas penuangan eco enzyme di Danau Batur
"Eco enzyme ini dampaknya terlihat signifikan bagi lingkungan kolam. Air kolam terlihat lebih bersih dan jernih sehingga ikan dalam kolam lebih cepat besar," katanya.
Kepala TK Tunas Harapan Jaya Made Kusuma Dewi menyatakan senang para siswanya diajak terlibat dalam kegiatan penuangan eco enzyme.
"Bagi siswa kami tentu menggembirakan dan memberikan pengalaman baru. Kami di sekolah juga membuat eco enzyme," ucapnya.
Kusuma Dewi bersama para siswa dalam kegiatan itu selain menuangkan eco enzyme juga mengajak para pelajar untuk memahami sejarah Bali dengan belajar dari sejumlah diorama di monumen tersebut.
Maskuron dari Yayasan Bali Tresna Sujati mengatakan kegiatan penuangan eco enzyme tersebut sekaligus untuk mengedukasi masyarakat pentingnya merawat bumi. "Apalagi monumen ini menjadi salah satu ikon di Kota Denpasar," katanya.
Baca juga: Desa Adat Buleleng promosi gunakan "eco enzym" olah sampah organik