Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Ganjar Haposan Situmorang menegaskan bahwa pihaknya tetap mendukung bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo meskipun pada akhirnya nanti Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memilih bacapres Prabowo Subianto.
"Kami mendukung Ganjar bukan atas kehendak Pak Jokowi. Akan tetapi, kami mendukung Ganjar itu karena melihat track record. Rekam jejaknya bagus yang kami dukung. Kami tidak tergantung pada telunjuk siapa pun, termasuk telunjuk Bapak Presiden," kata Haposan Situmorang menanggapi isu Jokowi mendukung Prabowo seperti yang telah dilakukan oleh relawan Projo yang diketuai oleh Budi Arie di Jakarta, Minggu.
Haposan mengatakan bahwa Projo Ganjar sangat menghormati Presiden Jokowi. Namun, untuk urusan pemilihan dalam menentukan pemimpin bangsa tidak boleh diatur oleh siapa pun, termasuk Jokowi.
"Kami sangat menghormati Bapak Presiden. Akan tetapi, Bapak Presiden juga tidak boleh mengatur kami sebagai relawan pendukung Ganjar untuk pindah ke yang lain," ujarnya.
Ganjar Pranowo, kata Haposan, adalah sosok calon pemimpin yang mampu membawa bangsa untuk lebih maju dan mencapai Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Ganjar dinilai bisa melanjutkan program-program yang telah digagas oleh Presiden Joko Widodo selama masa kepemimpinannya.
"Menurut kami hanya Ganjar yang mampu melanjutkan pembangunan yang dilakukan oleh Bapak Jokowi dan yang saat ini sedang berjalan, khususnya IKN," jelas Haposan.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-6 Projo di Jakarta, Sabtu (14/10), menegaskan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi yang banyak bekerja untuk bangsa dan negara.
"Sekali lagi, rakyat butuh pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja, yang mau bekerja untuk rakyatnya, yang mau bekerja untuk bangsanya, yang mau bekerja untuk negaranya," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa pemimpin Indonesia ke depan juga harus memiliki karakter tidak gampang menyerah. Jangan sampai jika mendapat tekanan, pemimpin Indonesia langsung mundur dan takut.
"Yang tidak gampang menyerah, ditekan saja takut, ditekan saja mundur. Enggak, kita membutuhkan sekali lagi pemimpin yang punya nyali besar karena tantangan yang kita hadapi makin kompleks dan ingat, ingat, pemimpin kita, Presiden kita ini memiliki tanggung jawab untuk membawa kapal besar Indonesia yang penduduknya sudah 278 juta jiwa," kata Jokowi.
Saat ini, kata Jokowi, Indonesia menghadapi banyak tantangan global seperti krisis pangan karena perang Rusia dan Ukraina, serta potensi kenaikan harga energi karena perang Palestina dan Israel.
Selain itu, ada pula tantangan global dari perubahan iklim. Dampak perubahan iklim sedang melanda Indonesia dengan cuaca ekstrem El Nino yang telah menurunkan produksi pangan Indonesia.
Dampak perubahan iklim juga telah membuat meningkatnya permukaan air laut. Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan menghadapi tantangan tenggelamnya pulau karena meningkatnya permukaan air laut.
Pemimpin Indonesia ke depan, kata Jokowi, harus bekerja untuk bangsa dan negara dan berani mengambil risiko guna menghadapi segala tantangan global demi kemajuan bangsa dan negara.