Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan peluang petani untuk mengembangkan pertanian organik ke depannya akan cerah seiring dengan posisi Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata internasional.
"Bayangkan setiap hari kita harus menyediakan bahan makanan untuk lima juta orang (penduduk Bali 4,2 juta dan wisatawan sekitar 800 ribu), oleh karena itu pasar ini harus kita kuasai dengan cara meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian, termasuk sektor peternakan sampai perikanan," katanya di sela kegiatan Penyerahan Hadiah Lomba Intensifikasi Tanaman Pangan dan Temu Kemitraan Hortikultura, di Sub Terminal Agribisnis (STA) Manik Mekar Nadhi, Amlapura, Minggu.
Menurut dia, apalagi dengan akan segera dibukanya Dermaga Kapal Pesiar di Manggis Karangasem, pastilah nanti akan meningkat kebutuhan bahan makanannya.
"Akan menjadi lebih baik jika bisa dihasilkan dari pertanian organik karena harganya akan menjadi lebih mahal. Oleh karenanya saya katakan sektor ini akan semakin cerah di masa depan," ucapnya.
Di sisi lain, Pastika mengatakan temu kemitraan holtikultura diharapkan menjadi wahana komunikasi para kelompok tani dan seluruh pemangku kepentingan bidang pertanian untuk bersama-sama meningkatkan hasil usaha pertanian.
Sementara itu, pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan hadiah Lomba Intensifikasi Tanaman Pangan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2012.
Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Badung meraih terbaik kategori Intensifikasi Padi, Subak Tukad Sumaga, Buleleng meraih terbaik kategori Intensifikasi Jagung dan Subak Poh Manis, Desa Penatih Denpasar meraih terbaik kategori Intensifikasi Kedelai.
Pemerintah Provinsi Bali sendiri sejak 2009 telah membentuk 13 Sub Terminal Agribisnis (STA) di Bali dengan tujuan agar petani dapat mengatur manajemen produksi dan dapat berkelompok untuk memperpendek rantai pemasarannya sehingga keuntungan yang diterima petani lebih tinggi. (LHS/T007)
Di Bali Peluang Pertanian Organik Cerah
Minggu, 30 Desember 2012 17:48 WIB