Denpasar (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mendata wilayah Provinsi Bali bagian tenggara berpotensi terjadi hujan saat perkiraan puncak musim kemarau pada Agustus 2023.
“Diperkirakan akan terjadi peningkatan peluang curah hujan pada dasarian II dan III Agustus di tenggara Bali,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Bali I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Selasa.
Berdasarkan pengamatan Stasiun Iklim Bali, diperkirakan 8-10 Agustus 2023 Kecamatan Selat, Sidemen dan Manggis di Kabupaten Karangasem berpotensi terjadi hujan yakni sekitar 10-20 persen dari peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter per dasarian (10 hari).
Sedangkan pada 11-20 Agustus 2023 diperkirakan sejumlah wilayah berpeluang turun hujan yakni di sebagian wilayah Tembuku, Kabupaten Bangli, Banjarangkan, Klungkung, Sidemen, Selat, Manggis dan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Baca juga: BMKG: Puncak kemarau diprediksi Agustus sampai September 2023
Selain itu, juga diperkirakan pada 21-30 Agustus 2023 diperkirakan terjadi hujan di sebagian wilayah Tembuku, Bangli, Banjarangkan Klungkung, Sidemen, Selat, dan sebagian wilayah Manggis dan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Ada pun perkiraan curah hujan pada periode itu mencapai sekitar 10-40 persen dari peluang di atas 50 milimeter per dasarian.
Ia menjelaskan adanya potensi hujan di wilayah itu diperkirakan karena masih ada massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga 5.000 meter.
Massa udara yang basah itu disebabkan di antaranya oleh penguapan dan kelembaban udara tinggi, dengan suku muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 24-29 derajat celcius.
BBMKG memperkirakan distribusi curah hujan di Bali secara umum antara 0-27 milimeter per dasarian yang dicatat Pos Hujan Yangapi mencapai 27 milimeter per dasarian.
Sementara itu, saat puncak musim kemarau, Kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem masih menjadi wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem karena sudah 82 hari tidak turun hujan.
“Waspadai potensi kekeringan di Bali bagian utara,” demikian I Nyoman Gede wirajaya.
Baca juga: BMKG minta masyarakat waspadai kekeringan ekstrem di Kubu, Karangasem