Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali mengatakan Festival Desa Delon diselenggarakan untuk mempertahankan dan mempromosikan warisan budaya tradisional kepada generasi muda.
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya di Tabanan, Bali, Sabtu, mengatakan selain sebagai ajang promosi, festival budaya Desa Delod Peken ke-5 itu juga bertujuan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang budaya mereka sendiri.
Bupati Sanjaya pun memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan festival budaya Desa Delod Peken Tabanan yang melibatkan banyak pihak terutama para seniman, Seka Teruna, dan juga komunitas Banjar Adat setempat.
Baca juga: Pasar Gotong Royong meriahkan Bulan Bung Karno di Tabanan-Bali
Pergelaran festival itu diyakini memperkuat identitas budaya lokal serta memberikan kesadaran akan pentingnya tradisi, seni, adat, praktik budaya, dan juga perkembangan ekonomi masyarakat.
"Adanya festival atau pun kesenian dalam festival adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari krama, oleh krama, untuk krama, sebagai penikmatnya, inilah salah satu manfaatnya," kata Sanjaya.
Sanjaya mengatakan keterlibatan semua pihak sangat penting dalam festival itu mengingat tujuannya adalah untuk mempertahankan dan mempromosikan warisan budaya tradisional masyarakat Tabanan.
"Generasi mendatang mempunyai kesempatan untuk belajar dan lebih memahami tentang budaya sendiri, terlebih Desa Delod Peken dulunya memiliki maestro seni yang gaungnya sampai ke manca negara yang harus terus diregenerasi," katanya.
Baca juga: Pemkab Tabanan tetapkan aturan berwisata bagi turis asing
Bupati mencontohkan maestro seni Tabanan I Ketut Maria yang melegenda dengan Tari Oleg Tamulilingan, Tari Gebyar Duduk, hingga Tari Terompong.
Gede Sanjaya berharap melalui festival ini akan lahir kembali legenda-legenda baru yang mengikuti jejak maestro seni terdahulu, sehingga tidak menjadi kenangan semata. Ke depannya Sanjaya mencanangkan ajang seperti ini menjadi suatu kebanggaan yang terus dilakukan secara terus menerus.
Sementara itu, Perbekel Desa Delod Peken I Gede Komang Restan Wisnawa menjelaskan bahwa festival ini diselenggarakan sebagai bentuk kontribusi Desa Delod Peken mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Tabanan menuju Tabanan era baru yang aman, unggul, dan madani (AUM).
Festival Desa Delod Peken kali ini melibatkan semua pihak termasuk lintas agama atau pun etnis, seka teruna, dan komunitas yang ada di seluruh Banjar Adat yang ada di Desa Delod Peken.
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya di Tabanan, Bali, Sabtu, mengatakan selain sebagai ajang promosi, festival budaya Desa Delod Peken ke-5 itu juga bertujuan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang budaya mereka sendiri.
Bupati Sanjaya pun memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan festival budaya Desa Delod Peken Tabanan yang melibatkan banyak pihak terutama para seniman, Seka Teruna, dan juga komunitas Banjar Adat setempat.
Baca juga: Pasar Gotong Royong meriahkan Bulan Bung Karno di Tabanan-Bali
Pergelaran festival itu diyakini memperkuat identitas budaya lokal serta memberikan kesadaran akan pentingnya tradisi, seni, adat, praktik budaya, dan juga perkembangan ekonomi masyarakat.
"Adanya festival atau pun kesenian dalam festival adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari krama, oleh krama, untuk krama, sebagai penikmatnya, inilah salah satu manfaatnya," kata Sanjaya.
Sanjaya mengatakan keterlibatan semua pihak sangat penting dalam festival itu mengingat tujuannya adalah untuk mempertahankan dan mempromosikan warisan budaya tradisional masyarakat Tabanan.
"Generasi mendatang mempunyai kesempatan untuk belajar dan lebih memahami tentang budaya sendiri, terlebih Desa Delod Peken dulunya memiliki maestro seni yang gaungnya sampai ke manca negara yang harus terus diregenerasi," katanya.
Baca juga: Pemkab Tabanan tetapkan aturan berwisata bagi turis asing
Bupati mencontohkan maestro seni Tabanan I Ketut Maria yang melegenda dengan Tari Oleg Tamulilingan, Tari Gebyar Duduk, hingga Tari Terompong.
Gede Sanjaya berharap melalui festival ini akan lahir kembali legenda-legenda baru yang mengikuti jejak maestro seni terdahulu, sehingga tidak menjadi kenangan semata. Ke depannya Sanjaya mencanangkan ajang seperti ini menjadi suatu kebanggaan yang terus dilakukan secara terus menerus.
Sementara itu, Perbekel Desa Delod Peken I Gede Komang Restan Wisnawa menjelaskan bahwa festival ini diselenggarakan sebagai bentuk kontribusi Desa Delod Peken mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Tabanan menuju Tabanan era baru yang aman, unggul, dan madani (AUM).
Festival Desa Delod Peken kali ini melibatkan semua pihak termasuk lintas agama atau pun etnis, seka teruna, dan komunitas yang ada di seluruh Banjar Adat yang ada di Desa Delod Peken.