Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pemerintah provinsi setempat saat ini sedang mengebut pelaksanaan vaksinasi rabies dan menjamin ketersediaan vaksin di daerah itu dalam jumlah yang cukup.
"Kita melakukan percepatan vaksinasi. Sekarang sudah mencapai 51 persen dan kita masih memiliki ketersediaan vaksin yang cukup banyak," katanya disela-sela menghadiri Sidang Paripurna DPRD Bali di Denpasar, Rabu.
Bahkan, katanya, Pemerintah Australia akan membantu 200 ribu dosis vaksin rabies. Dari jumlah tersebut pada ada 1 Juli 2023 akan datang sebanyak 100 ribu dosis.
Selain itu, kata dia, pemerintah pusat juga menyatakan menyiapkan 350 ribu dosis vaksin rabies untuk Bali.
"Targetnya 2024 di Bali tidak ada lagi yang meninggal karena rabies dan 2028 zero rabies pada binatang dan manusia," katanya.
Ia menambahkan, untuk menekan kasus rabies dan memberikan edukasi kepada masyarakat, pihaknya juga menggandeng desa adat agar mengatur warganya supaya tidak lagi meliarkan anjing peliharaannya.
Baca juga: Koster: Pencabutan bebas visa dan masalah rabies tak pengaruhi pariwisata
Mengenai sanksi bagi warga yang melanggar, menurut Koster, itu diserahkan kepada desa adat masing-masing.
Sebelumnya, ia juga mengatakan terkait kasus rabies saat ini sedang ditangani oleh Kepala Dinas Pertanian bersama Kepala Dinas Kesehatan secara kolaboratif.
Selain itu Pemerintah Provinsi Bali juga bersinergi dengan kabupaten/kota dan mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Kesehatan.
"Percepatan vaksinasi rabies sudah mendapatkan 'support' dari pemerintah pusat. Bali ini diprioritaskan karena merupakan destinasi wisata," demikian Wayan Koster.
Baca juga: Kemenkes kirim 30 ribu dosis vaksin anti rabies ke Bali
Pemprov Bali kebut vaksinasi rabies ke anjing
Rabu, 28 Juni 2023 13:54 WIB