Denpasar (Antara Bali) - Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Bali Njoman Gde Suweta mengajak seluruh masyarakat Bali agar mewaspadai berbagai kasus pencurian benda sakral umat Hindu atau "pratima" bernuansa politis.
"Kami harapkan kewaspadaan tersebut perlu dilakukan karena ada dugaan kuat kasus tersebut adalah sebuah upaya sistematis untuk memperkeruh suasana kerukunan hidup antarumat beragama di Bali," katanya di Denpasar, Rabu.
Oleh karena itu, masyarakat perlu mewaspadai upaya sistematis tersebut. Menurut mantan Wakapolda Bali itu, kasus tersebut tidak mungkin hanya bermotif ekonomi karena kalau pencurian yang bermotif ekonomi bukan `pratima" yang mnejadi sasaran.
"Kalau bermotif ekonomis, kenapa tidak merampok bank atau toko emas sekalian? Lagi pula harga satu pratima tidak seberapa kalau dibandingkan dengan kerugian nonmateri yang dialami oleh masyarakat Bali yang mayoritas Hindu," ujarnya.
Suweta menduga ada upaya sistematis untuk mengganggu keharmonisan kerukukan hidup antaraumat beragama di Bali.
Ia mengatakan dari seluruh daerah di Indonesia, Bali hingga saat ini paling kondusif dari sudut pandang toleransi antarumat beragama. Bali sulit diadu domba untuk memecah belah keharmonisan yang ada. (*/ADT/T007)