Denpasar (Antara Bali) - PT Askes Divisi Regional XI berjanji akan bersinergi dalam menjalankan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dengan pemprov setempat seiring terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada awal 2014.
"PT Askes sendiri pada 2014 akan ditunjuk menjalankan kewenangan dan berubah bentuk menjadi BPJS di bidang jaminan kesehatan," kata General Manager PT Askes Divisi Regional XI Yaddy Mulyady saat menjadi pembicara pada forum keempat "BUMN Marketers Club Denpasar", di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, dalam transformasi program Askes ke BPJS Kesehatan pada 2014, memang kepesertaan akan meningkat, mencakup mereka yang mendapat layanan Jamkesmas, Jamsostek, PNS, TNI/Polri aktif, dan pendaftar baru sesuai ketentuan.
Sementara untuk 2012, kata dia, yang mendapat layanan kepesertaan Askes hanya PNS, pensiunan PNS dan TNI/Polri, dan veteran. "Maksimal pada 2019 sesuai dengan `roadmap` BPJS, seluruh bentuk penjaminan kesehatan bagi masyarakat akan menjadi satu yang akan dikelola oleh BPJS," ujarnya.
Sedangkan di Bali, lanjut dia, memiliki kekhususan karena sudah ada program JKBM, diperuntukkan bagi masyarakat yang belum mendapatkan layanan dari jaminan kesehatan yang sudah ada.
"Program yang sudah bagus ini nantinya akan kami sinergikan, kami akan koordinasikan terus dengan dinas terkait. Programnya tetap jalan, tetapi nanti akan menyatu dengan program BPJS," katanya.
Ia menambahkan bahwa BPJS merupakan program berbasis asuransi dan seluruh masyarakat Indonesia diwajibkan membayar premi atau iuran. Hanya bagi masyarakat yang tidak mampu, iurannya dibayar oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.
Bukan berarti dengan adanya BPJS akan mematikan perusahaan asuransi komersial yang sudah ada, karena BPJS akan menanggung hak pelayanan kesehatan dasar atau untuk ruang perawatan kelas III.
"Apabila masyarakat menginginkan pelayanan fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, mereka harus membayar `sharing` atau dana pendampingan. Inilah yang nanti akan dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi komersial untuk menjual produknya," ujarnya.
Di sisi lain, Yaddi menyebut ajang forum pertemuan BUMN tersebut sangat strategis dalam membangun jaringan antar-BUMN khususnya yang ada di Bali sehingga akan tercapai perkembangan yang lebih signifikan.
Ia mencontohkan PT Askes dalam menjalankan amanat mewujudkan BPJS di bidang kesehatan pada 2014 dapat menjalin sinergi dengan BUMN lainnya di bidang pendistribusian kartu, penerimaan premi, hingga pencatatan transaksi keuangan.
Di Bali sendiri, kata Yaddi, jika BPJS sudah jalan maka jumlah kepesertaannya bisa hingga 4,2 juta orang, dari saat ini jumlah peserta Askes sekitar 900-an ribu jiwa.(LHS)