Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menggelar parade baleganjur remaja sebagai salah satu rangkaian memperingati Bulan Bung Karno sekaligus mewadahi kreativitas generasi muda.
"Kami harapkan dengan ajang ini dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas inovatif di kalangan generasi muda sebagai pewaris seni budaya," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, parade baleganjur remaja tersebut merupakan kegiatan seni budaya sesuai dengan visi kota kreatif berbudaya menuju Denpasar Maju.
Selain itu, juga sesuai dengan salah satu Tri Sakti Bung Karno yaitu berkepribadian dalam kebudayaan sehingga ke depan dapat menjadi modal utama untuk membangun bangsa yang kokoh.
"Ajang ini juga menjadi sarana evaluasi dari seluruh pembinaan sekaa (kelompok) baleganjur yang ada di Kota Denpasar," ujar Arya Wibawa.
Ia juga mengajak seluruh sekaa baleganjur dan sekaa kesenian lainnya untuk semangat dan pantang menyerah dalam melestarikan seni dan budaya Bali yang adiluhung.
Pada parade baleganjur remaja itu Sekaa Baleganjur Ambeg Jaya Semara dari Banjar Kaja Sesetan; Sekaa Baleganjur Tegal Jimbar, Panjer; Sekaa Baleganjur Citha Gurnita Kanti, Desa Dauh Puri Kauh; dan Sekaa Baleganjur Sabha Yowana Intaran, Sanur keluar sebagai penampil terbaik.
Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa turut menyerahkan piagam penghargaan serta uang pembinaan kepada 15 sekaa baleganjur yang tampil.
Sementara itu, piagam penghargaan empat besar penampilan terbaik akan diserahkan pada serangkaian Puncak Peringatan Bulan Bung Karno di Kota Denpasar akhir Juni nanti.
"Yang sukses menjadi penampil terbaik kami ucapkan selamat, dan yang belum jangan patah semangat, masih ada banyak ajang ke depan, teruslah berusaha dan berlatih sebaik mungkin," kata Arya Wibawa menyemangati.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian I Wayan Narta menyampaikan bahwa sekaa peserta parade baleganjur tahun 2023 ini diikuti oleh 15 sekaa.
Masing-masing sekaa terdiri atas 30 orang yakni sebanyak 21 orang penabuh, 8 orang juru tegen, dan 1 orang pembawa papan nama sekaa.
Beberapa unsur menjadi dasar penilaian pada parade yakni teknik (gegedig dan tetekep), ide dan gagasan, struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan), serta penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh).
"Garapan Baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan," ujarnya.
Selain sebagai ajang pelestarian dan pengembangan seni, parade baleganjur remaja tahun ini juga sebagai ajang seleksi untuk menyiapkan duta Kota Denpasar pada pelaksanaan lomba baleganjur Pesta Kesenian Bali ke-46 pada tahun depan.
Selain itu, juga menjadikan ajang ini sebagai wadah untuk pengembangan seni musik tradisional baleganjur yang semakin inovatif dan atraktif.
Seluruh peserta yang mengikuti parade tahun ini diberikan piagam dan uang pembinaan sebesar Rp15 juta dipotong pajak dan empat peserta terbaik diberikan uang tambahan sebesar Rp9 juta dipotong pajak.
Pemkot Denpasar gelar parade baleganjur rayakan Bulan Bung Karno
Minggu, 4 Juni 2023 5:07 WIB