Denpasar (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali menargetkan Bali menjadi surga digital melalui penyelenggaraan Bali Digifest 2023 pada 2-4 Juni mendatang.
“Targetnya kita ingin Bali ke depan menjadi dunianya digital. Orang Bali kita tahu punya alam, manusia, dan budaya, yang tidak bisa lepas bagaimanapun dari kemajuan digital, tapi dengan itu bagaimana kita memanfaatkan kemajuan digital sehingga Bali menjadi surganya digital bagi orang-orang yang datang,” kata Kepala Diskominfos Bali Gede Pramana, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan pada penyelenggaraan Bali Digifest 2023 akan diselenggarakan rangkaian free event Creative Fun Walk di empat kabupaten/kota guna memantik semangat masyarakat untuk terlibat dalam transformasi digital.
Empat kabupaten/kota tersebut adalah Gianyar, Buleleng, Tabanan, dan Denpasar sebagai penutup, diselingi pula roadshow di 15 perguruan tinggi di seluruh Bali.
Baca juga: Bali Digital Festival masuk tahap roadshow kampus jelang puncak acara
“Kampus ada 15 dan sudah berjalan 10, kita laksanakan puncak Bali Digifest 2023 di Taman Budaya Art Center. Kalau tahun lalu kan fokus satu titik saja, sedangkan sekarang ada free event yang membedakan, dimana kita ingin masyarakat kabupaten mengenal Bali Digifest karena digitalisasi harus dikenalkan kalau tidak bisa tertinggal,” tutur Pramana.
Ia melihat antusias masyarakat terhadap kegiatan tersebut begitu tinggi, terlihat dari Creative Fun Walk yang dipadati seluruh masyarakat seperti Gianyar diikuti 10 ribu peserta, Buleleng 20 ribu peserta, dan Tabanan 50 ribu peserta.
Ke depan Pemprov Bali akan lebih banyak menggaet partisipasi masyarakat, termasuk melalui puncak kegiatan yang diisi dengan kegiatan-kegiatan berbau digitalisasi seperti lomba e-sport dan seminar.
Khusus untuk pameran, Diskominfos Bali telah menggandeng kabupaten/kota di Pulau Dewata dan juga Pemkab Sumedang, Jawa Barat, untuk hadir sebagai kantor pemerintahan yang meraih nilai tinggi atas sistem pemerintahan berbasis elektroniknya.
Selain itu, kata dia, seperti tahun sebelumnya, pihaknya juga mengajak komunitas-komunitas digital di Bali untuk mengisi pameran, mulai dari start up hingga komunitas seni digital.