Gianyar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika berpandangan saat ini produk-produk yang mengedepankan pendekatan kemanusiaan, pendekatan sosial, dan pendekatan spiritual serta ramah lingkungan akan kian diminati pasar.
"Produk yang bernilai tinggi kini bukan hanya berorientasi produk, tetapi yang human approach (pendekatan kemanusiaan). Apalagi dapat mengubah limbah menjadi produk yang berguna," kata Pastika saat mengunjungi tempat produksi Bali Ayu Nature, di Keramas, Gianyar, Bali, Rabu
Bali Ayu Nature yang telah dirintis oleh Komang Yatik sejak 1998 itu menjual aneka produk kosmetik berbahan dasar kelapa, seperti virgin coconut oil (VCO), body butter, penyubur rambut, peralatan spa, lilin, dan sebagainya yang telah mampu menembus pasar Asia, Eropa hingga Amerika.
"Apabila berbagai aspek dan nilai ini bisa dinarasikan dalam produk, maka nilai produk bisa berlipat-lipat seperti halnya kelapa yang sarat dengan nilai filosofinya. Terlebih Bali yang sarat dengan nilai spiritualnya tidak mungkin ditiru oleh daerah lain," ujarnya lagi.
Baca juga: Mangku Pastik minta kampus di Bali gemakan Empat Konsensus Bangsa
Mantan Gubernur Bali dua periode itu menyatakan kebanggaannya produk dari Bali Ayu Nature bisa diekspor ke Prancis, karena selama ini dikenal sebagai negara rujukan bidang kecantikan dan fashion.
Dalam kunjungan yang mengangkat tema "Keberadaan Ekonomi Kreatif dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat" itu, ia pun mengagumi produk kosmetik Bali Ayu yang berbahan alami yang didapat dari warga sekitar dan mempekerjakan ibu-ibu warga sekitar.
Langkah tersebut juga sekaligus bisa memberi pendapatan tambahan bagi warga dan penyelamatan bumi. "Dengan adanya spirit itu, produk kita akan sulit tersaingi karena tidak dimiliki daerah lain. Value (nilai) seseorang juga tergantung pada imajinasi dan kreativitas," kata Pastika.
Terkait pangsa pasar luar negeri, Pastika mengingatkan pentingnya penguatan bahasa asing agar bisa menjalin komunikasi dan pemasaran.
Baca juga: Mangku Pastika kagumi "resep di atas kanvas" Bagus Darmayasa
"Jadi tidak bisa hanya produk yang bagus, menjaga customer dan aspek spiritualnya sangat penting, sehingga bisnis bisa tumbuh dan berkembang," ujarnya pula.
Komang Yatik selaku perintis dan pengelola Bali Ayu Nature mengatakan kelapa yang banyak ada di daerah sekitar, telah dimanfaatkan untuk aneka produk mulai dari tempurungnya hingga daging kelapa. "Sekitar 90 persen produk di sini bahan bakunya dari kelapa yang didapat dari warga," katanya pula.
Keberhasilan memanfaatkan bahan-bahan lokal alami ini tidak saja menjadi daya tarik konsumennya di Amerika, Prancis, Italia dan Korea. Bahkan Komang Yatik sempat berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait produk yang dihasilkan serta Menparekraf Sandiaga Uno sempat mengunjungi tempat produksinya dalam ajang KTT G20.
Komang Yatik mengaku awalnya bekerja pada orang asing membantu ekspor impor. Ia lantas memberanikan diri merintis usaha pada tahun 1998.
"Awalnya di lilin, mengolah kelapa jadi VCO, minyak tanusan dan body butter. Sekarang berkembang, ada sekitar 100 jenis produk kecantikan. Pasarnya dominan ke Italia, Prancis, Amerika, dan Spanyol. Yang paling diminati sabun, alat massage, lilin, intinya di-mix. Kebanyakan produk kami sesuai pesanan," ujar Yatik.
Yatik menuturkan sebelumnya ada orang Korea yang sangat menyukai produk berbahan kelapa. Terlebih setelah diberi tahu kalau kelapa yang dipakai itu sebelumnya merupakan bagian dari sarana upacara yang telah dipersembahkan, sehingga dianggap mengandung nilai spiritual.
Produk kecantikan Bali Ayu Nature dengan harganya yang bersaing telah mengantongi ISO, izin BPOM, bahkan memiliki tenaga apoteker.
Produk berbahan dasar kelapa yang dihasilkan dipadukan dengan beraneka ragam rempah, ada juga dengan madu, berbagai jenis bunga, buah-buahan dan sebagainya tersebut dikerjakan oleh puluhan wanita warga sekitar.