Badung (ANTARA) - Pelaksana Tugas Koordinator Satuan Pelayanan (Plt Korsatpel) Terminal Tipe A Mengwi Made Ardana mengimbau pemudik dari Bali agar menggunakan angkutan resmi selama musim mudik lebaran 2023.
"Ayo kita naik angkutan umum yang resmi, karena momentum seperti ini (mudik lebaran) biasanya dimanfaatkan oleh angkutan umum ilegal yang tidak berizin," kata dia di Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Kepada media, Ardana menjelaskan biasanya para pengusaha angkutan mudik ilegal tidak memiliki kantor di Bali, dan penjualan tiket seluruhnya daring.
Yang menjadi ketakutannya, apabila terjadi kendala di perjalanan, maka tidak ada asuransi bahkan beberapa kali terjadi supir angkutan yang kabur karena sejatinya mereka tidak terdaftar.
"Harapannya biar mudik berkesan positif, tentu aman nomor satu, serta sehat. Bagi penumpang bus yang ingin perjalanan dari terminal tujuan ke kampung juga dipastikan gunakan angkutan umum yang resmi," tuturnya.
Ardana menekankan bahwa mudik menggunakan sepeda motor tidak direkomendasikan, karena kendaraan roda dua tersebut bukan diperuntukkan bagi perjalanan jauh.
"Bilamana butuh motor di kampung lebih bagus dipaketkan, kita baik bus," ujarnya.
Bagi pemudik yang memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, Ardana turut memberi tips yaitu dengan tidak lupa beristirahat diperjalanan demi memastikan kondisi yang tetap terjaga hingga tujuan.
Terkait alasannya mengajak masyarakat mudik menggunakan bus resmi yaitu karena angkutan tersebut telah diuji kelayakannya terlebih dahulu.
Sebanyak 245 unit bus dan 135 unit cadangannya telah di ramp check sejak Maret lalu baik di Terminal Mengwi maupun langsung di kantor bus terkait.
Selain itu, apabila pemudik berangkat dari Terminal Mengwi maka telah disediakan posko terpadu angkutan lebaran 2023 yang akan melayani permasalahan selama periode mudik lebaran.
Salah satu pemudik yang ditemui di Terminal Mengwi bernama Partejo (36) turut berbagi tips mudik aman dan lancar, yaitu dengan berangkat sejak jauh-jauh hari.
"Lebih baik mudik dari jauh hari, saya sengaja dari H-6 karena kalau jalan mendekati Idul Fitri bisa-bisa macet tidak sampai kampung," kata dia kepada media.
Karyawan swasta asal Ponorogo, Jawa Timur, itu bercerita bahwa beberapa tahun silam dirinya melaksanakan perjalanan saat puncak arus mudik dan akhirnya jalan yang semestinya hanya 17 jam jadi lebih dari 25 jam.
Maka dari itu ia turut mengajak pemudik dari Bali agar mempersiapkan perjalanan dengan baik, termasuk meninggalkan rumah dengan posisi aman agar perjalanan lancar dan tenang.
Baca juga: Terminal Mengwi Bali mulai buka posko terpadu angkutan di H-7 lebaran
Korsatpel Terminal Mengwi Bali imbau pemudik gunakan angkutan resmi
Minggu, 16 April 2023 12:15 WIB