Denpasar (Antara Bali) - Rencana beroperasinya angkutan umum Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) pertengahan 2010 optimistis dapat mengurangi kemacetan lalu lintas (lalin).
"Saya optimis dengan rencana beroperasinya kendaraan umum Sarbagita pertengahan tahun 2010 akan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas," kata anggota Komisi III DPRD Bali IB Gede Udiyana di Denpasar, Kamis.
Menurutnya, dengan kendaraan umum yang meniru "busway" Trans Jakarta, warga yang bepergian bekerja, misalnya dari Kabupaten Gianyar ke Denpasar atau ke Nusa Dua tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.
"Tentu akan memilih kendaraan umum Sarbagita dengan biaya terjangkau serta tepat waktu sampai di tujuan," kata politisi Partai Golkar asal Desa Sanur ini.
Disamping itu, kata dia, kendaraan tersebut akan berhenti pada halte yang telah ditentukan, dan waktu berhentinya juga tidak terlalu lama.
"Kami berharap kepada warga masyarakat, dengan beroperasinya kendaraan tersebut tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. Saya yakin warga masyarakat akan berkurang menggunakan kendaraan pribadi, sehingga kemacetan lalu lintas dapat diatasi," katanya.
Sementara Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali, Ketut Edi Darma Putra mengatakan, bila pelayanan itu dapat diwujudkan sesuai rencana, tentu akan memberi dampak dan manfaat besar terhadap warga yang bepergian antarkabupaten.
"Selama ini masyarakat sangat sedikit memanfaatkan kendaraan umum dibanding tahun 1985-an, karena waktu itu tarifnya masih terjangkau di samping belum ada kredit sepeda motor murah," katanya.
Dikatakan, sekarang warga lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi ketimbang naik kendaraan umum, karena bila bepergian menggunakan kendaraan umum selain antre lama, biayanya lebih tinggi dengan naik kendaraan pribadi. Akibatnya ruas jalan bertambah macet.
Dengan kendaraan umum trans Sarbagita dioperasikan diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas, karena warga akan lebih efektif dan nyaman menggunakan kendaraan tersebut.
"Pola ini perlu diterapkan di Bali seperti trans Yogjakarta dan trans Jakarta, karena masyarakat yang bepergian akan merasa nyaman dan tarifnya terjangkau. Apalagi rencananya akan disubsidi oleh pemerintah," kata Edi Darma Putra.
Ia mengatakan, bantuan pemerintah pusat untuk kendaraan trans Sarbagita untuk tahap awal rencananya sebanyak 20 unit kendaraan bus mini dari sekitar 60 unit. (*)