"Stok BBM aman," kata Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Deden Mochammad Idhani dihubungi di Denpasar, Sabtu.
Dia merinci tiga jenis BBM yang paling banyak dikonsumsi itu di antaranya solar tersedia 23.867 kiloliter dengan penyaluran per hari mencapai 1.987 kiloliter.
Kemudian, stok Pertamax mencapai 26.895 kiloliter dengan penyaluran per hari mencapai 673 kiloliter dan Pertalite stok tersedia mencapai 33.076 kiloliter dengan penyaluran per hari mencapai 3.459 kiloliter.
Menurut dia, rata-rata penyaluran per hari itu mendekati rata-rata konsumsi pada level konsumen di antaranya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Tiga jenis BBM itu dipasok dari Terminal BBM Sanggaran di Denpasar dan Terminal BBM Manggis di Kabupaten Karangasem, Bali.
Selain tiga jenis BBM yang banyak dikonsumsi di Bali, BBM jenis avtur untuk konsumsi pesawat udara saat ini pasokannya mencapai 52.437 kiloliter dengan penyaluran per hari mencapai 3.994 kiloliter.
Avtur dipasok dari Terminal BBM Manggis dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.
Meski begitu, Deden memperkirakan konsumsi BBM menjelang Nyepi di Bali tidak begitu signifikan sehingga pihaknya tidak melakukan peningkatan stok karena pasokan yang ada saat ini dinilai mencukupi.
Stok BBM yang mencukupi itu diharapkan memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di jalur dengan potensi keramaian dan mobilitas tinggi arus lalu lintas kendaraan.
Jalur ramai itu di antaranya Denpasar-Singaraja, Denpasar-Gilimanuk dan Denpasar-Karangasem karena mayoritas masyarakat Bali "mudik" lokal sehubungan Hari Raya Nyepi.
Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada Rabu (22/3) dan dilanjutkan dengan cuti bersama pada Kamis (23/3).
Rangkaian Nyepi mulai dilakukan sejak Sabtu ini di beberapa wilayah di Bali hingga Senin (20/3) yakni pelaksanaan Upacara Melasti yang bermakna penyucian dan pembersihan alam semesta menjelang Nyepi.
Sehari sebelum Nyepi atau pada Selasa (21/3) umat Hindu melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga yang bermakna kesejahteraan dan keselarasan alam.
Kemudian, saat Nyepi, ada empat pantangan wajib dilaksanakan atau Catur Brata Penyepian untuk instrospeksi diri yakni tidak menyalakan api dan lampu, tidak beraktivitas atau bekerja, tidak bepergian dan tidak bersenang-senang.