Denpasar (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menurunkan harga pertamax di Bali sebesar Rp850 dari Rp12.950 per liter menjadi Rp12.100 per liter karena menyesuaikan tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Harga hari ini menyesuaikan dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebagai salah satu faktor penyusun harga,” kata Manajer Komunikasi, Relasi dan CSR Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi dikonfirmasi di Denpasar, Rabu.
Ada pun pemasaran bahan bakar minyak (BBM) termasuk Liquified Petroleum Gas (LPG) di Bali berada di bawah koordinasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada pasal 25 disebutkan tarif PBBKB ditetapkan sebesar lima persen.
Sedangkan harga baru itu berlaku untuk provinsi dengan tarif PBBKB sebesar lima persen.
BUMN bidang minyak dan gas bumi itu melakukan penyesuaian harga secara berkala untuk BBM non subsidi yang terakhir dilakukan pada 1 September 2024.
Sedangkan penurunan harga itu mulai berlaku sejak 1 Oktober 2024 mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam kesempatan terpisah menambahkan pihaknya melakukan evaluasi harga BBM non subsidi secara berkala dengan harga yang bisa tetap, bisa naik atau bahkan harganya mengalami penurunan.
“Itu tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Untuk Oktober ini semua harga BBM non subsidi kami mengalami penurunan harga,” imbuh Heppy.
Selain pertamax, BBM non subsidi lain yang juga turun di antaranya Pertamax Turbo (RON 98) turun harga menjadi Rp 13.250 dari sebelumnya Rp14.475 per liter, Pertamax Green (RON 95) dari Rp13.650 menjadi Rp12.700 per liter.
Sedangkan untuk Dexlite (CN 51) turun harga dari Rp14.050 menjadi Rp 12.700 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp 13.150 per liter dari sebelumnya Rp14.550.
“Kami terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,” kata Heppy.