Denpasar (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menambah stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) subsidi dan non subsidi hingga 8,5 persen dari rata-rata konsumsi harian normal, untuk mengantisipasi kebutuhan arus mudik dan balik serta libur panjang Lebaran di Bali.
“Masyarakat tidak perlu panik karena kami melakukan beberapa persiapan di antaranya penebalan stok,” kata Region Manager Retail Sales PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Deny Sukendar secara virtual di Denpasar, Senin.
Penebalan stok itu menyesuaikan dengan proyeksi kenaikan kebutuhan musim mudik serta libur panjang di Pulau Dewata yang dilakukan secara bertahap sejak awal puasa hingga arus mudik dan libur panjang Lebaran.
Arus mudik dan balik serta liburan diperkirakan terjadi mulai 6-15 April dengan puncak mudik diperkirakan terjadi pada 6-9 April dan arus balik pada 13-15 April 2024.
Baca juga: Pertamina tambah layanan khusus di Bali antisipasi libur Idul Fitri
Ada pun rincian penebalan stok itu untuk BBM jenis gasoline yakni pertalite, pertamax, dan pertamax turbo mencapai 8,5 persen dari rata-rata konsumsi harian normal per Januari 2024 mencapai 2.851 kiloliter.
Sedangkan untuk LPG pihaknya menambah delapan persen secara total dengan rincian LPG subsidi ukuran tiga kilogram sebesar 4,9 persen dari rata-rata konsumsi harian normal mencapai 784 metrik ton.
Untuk LPG non subsidi mencapai 21 persen dari konsumsi normal harian rata-rata 36 metrik ton.
Khusus BBM jenis avtur untuk konsumsi pesawat udara, pihaknya menambah 2,7 persen stok dari rata-rata konsumsi harian normal di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mencapai 1.891 kiloliter atau diproyeksi menjadi sekitar 1.942 kiloliter per hari.
Sedangkan BBM jenis lain diproyeksi mengalami penurunan konsumsi selama mudik dan balik Lebaran seiring larangan beroperasi untuk kendaraan logistik yakni gasoil atau BBM jenis solar sebesar delapan persen dari rata-rata konsumsi normal harian mencapai 720 kiloliter.
Baca juga: Pertamina dirikan bengkel perawatan kapal nelayan di Tanah Ampo, Karangasem
Larangan beroperasi kendaraan logistik itu berlangsung dari 5 April hingga 16 April 2024.
Pihaknya juga mendirikan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) 2024 pada 25 Maret hingga 21 April 2024 yang fokus memberikan perhatian terhadap empat titik yakni lokasi wisata, jalur lintas utama mudik, potensi bencana, dan lokasi rawan bencana.
“Stok ini tidak berhenti di sini tetapi berkelanjutan. Satu atau dua hari atau seminggu sekali itu kami lakukan pengiriman penambahan stok ke seluruh terminal BBM dan LPG di wilayah Jatim dan Bali Nusra,” imbuhnya.
Selain menambah stok, upaya ekstra juga dilakukan di Bali yakni dengan adanya layanan 12 pemotor yang melayani pengiriman BBM melalui nomor Pertamina di 135.
Kemudian, ada juga empat mobil tangki siaga di jalur tertentu di antaranya titik rawan macet dan destinasi wisata, kemudian ada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) siaga di 57 titik dan agen LPG siaga di 37 titik.