Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan hari kejepit nasional (harpitnas) akan didorong realisasinya pada tahun ini sebagai upaya menyelamatkan industri perhotelan di Indonesia yang dalam 2 tahun belakangan terdampak pandemi COVID-19.
"Berkaitan dengan upaya Kemenparekraf menyelamatkan industri perhotelan di Indonesia, kami mendorong regulasi hari libur nasional berbasis harpitnas atau cuti bersama untuk bisa dapatkan paling tidak dua kali lagi pada tahun ini," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya melakukan kolaborasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Asociation of the Undonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), serta Industri Kecil dan Menengah (IKMA) untuk meningkatkan tingkat okupansi kamar di seluruh Indonesia.
Sandi pun turut membagikan data hasil kolaborasi dengan PHRI yang berhasil menorehkan capaian tingkat hunian hingga 50 persen.
"Ini sebuah optimisme. Namun, kami tidak boleh terlena harus didorong terus agar peningkatan kualitas pelayanan, sertifikat CHSE dengan kami kerja samakan dengan BSN bisa lebih meningkat layanan untuk wisatawan," ujarnya.
Sandi juga menyinggung bakal memberikan akses permodalan bagi para pemilik hotel khususnya yang nonbintang melalui jaringan akses pembiayaan Kemenparekraf.
"Kami berikan solusi yang memang sudah lama ditunggu oleh para pelaku Industri hotel. Kami memiliki konsep crowdsourcing atau yang beberapa hotel nonbintang bisa didanai melalui fasilitas urun daya," imbuhnya.
Ia melaporkan bahwa Kemenparekraf telah menyiapkan platform, bahkan sudah ada yang mulai mengakses.
"Kami akan pantau dengan konsep sandbox. Seandainya ini bisa berjalan baik maka akan kami tingkatkan selain daripada pembiayaan konvesional seperti perbankan maupun pasar modal," pungkasnya.