Badung (ANTARA) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Gede John Darmawan menyampaikan pihaknya telah menetapkan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilu 2024, dengan komposisi baru yang menghadirkan 30 persen anggota fresh graduates atau lulusan baru.
Saat dijumpai di Kabupaten Badung, Jumat, John mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya KPU Bali tidak melakukan proses perpanjangan pendaftaran PPK, kata dia, ini karena keterbukaan akses bagi masyarakat untuk mendaftar, serta pendekatan dengan perguruan tinggi hingga akhirnya mendapat pelamar mahasiswa dan lulusan baru.
"Strategi kami menyampaikan ke perguruan tinggi menjadi strategi bermanfaat yang kami tuai hasilnya, yaitu banyak mahasiswa dan fresh graduates yang melamar PPK dan 30 persen itu lulusan baru kami terima dengan ketentuan sesuai syarat. Kami tes uji kelayakan dalam proses CAT dan wawancara," kata John.
Ia mengatakan bahwa persyaratan menjadi badan ad hoc tingkat kecamatan untuk pemilu tersebut tak dipermudah dari pemilihan-pemilihan terdahulu, namun proses penyampaian yang tak lagi bersifat eksklusif sehingga sampai ke masyarakat akhirnya mempermudah dalam proses rekrutmen.
Para lulusan baru yang akan mengisi tugas dan tanggung jawab PPK di KPU Bali maupun kabupaten/kota tersebut berada pada rentang usia 19-24 tahun, meskipun menurut data yang dimiliki John masih ada beberapa anggota PPK dengan usia mencapai 50 tahun.
Baca juga: KPU Bali optimistis kuota terpenuhi karena antusiasme pelamar PPK
"Satu, dari sisi pengalaman. Kedua, dari sisi proses koordinasi, karena disebutkan salah satu persyaratan dari komposisi PPK adalah tokoh masyarakat, sampai saat ini tokoh masyarakat di Bali usianya di atas 40 tahun, dan itu juga rata-rata mereka petahana, hasil proses evaluasinya dinyatakan baik jadi kami pertahankan," jelasnya.
Selain meloloskan petahana dan kaum muda, John mengatakan bahwa KPU Bali turut menggaet perempuan untuk terlibat dalam badan ad hoc bagi Pemilu 2024, dan mereka yang lolos jumlahnya disebut-sebut lebih tinggi dari Pemilu 2019 meskipun belum menembus angka 30 persen.
"Hampir di 57 kecamatan itu ada perempuannya, hanya beberapa yang tidak ada. Itu karena saat proses CAT ada perempuan yang gugur, setelah itu di wawancara ada juga yang belum memenuhi kualifikasi," kata John kepada media.
Namun demikian, pihaknya telah mengarahkan para perempuan maupun pelamar yang belum lolos untuk mencoba dalam rekrutmen panitia pemungutan suara (PPS) tingkat desa/kelurahan yang akan diumumkan pendaftarannya pada 18 Desember 2022 mendatang.
John mengatakan, para PPK terpilih yang rencananya akan dilantik pada 4 Januari 2023 nanti itu akan menjalankan tugas pertamanya sebagai perekrut PPS, dan mulai melakukan proses pemutakhiran data pemilih atau coklit pada Januari-Februari 2023.
Baca juga: KPU Bali: Bakal calon anggota DPD RI bisa kumpulkan KTP dukungan
KPU Bali rekrut anggota PPK dengan 30 persen lulusan baru
Jumat, 16 Desember 2022 21:31 WIB