Singaraja (Antara Bali) - Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) BPK Angkatan 45 Provinsi Bali, Prof Dr Wayan Windia menilai, para pemimpin bangsa Indonesia hingga tingkat daerah kini banyak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan kelompok, tidak memberikan panutan kepada masyarakat.
"Keteladanan para pemimpin saat ini tidak ada, karena kekuasaan yang ditonjolkan para pemimpin itu berdampak pada merosotnya nilai-nilai kejuangan 45," kata Wayan Windia di sela-sela dialog udara transformasi nilai-nilai kejuangan di kalangan generasi muda di Wantilan Laksana Budaya RRI Singaraja, Minggu.
Ia yang juga Gurubesar Universitas Udayana itu memandang, transformasi nilai-nilai kejuangan 45 paling efektif dilaksanakan melalui dunia pendidikan, mulai dari guru yang mampu mengeksploitasi meneruskan perjuangan mempertahankan NKRI.
Dialog udara yang bertajuk transformasi nilai-nilai kejuangan 45, menurut Kepala RRI Stasiun Singaraja, Bagus Ngurah Rai, digelar dalam memperingati Hari Pahlawan dan Hari Puputan Margarana.
Selain itu mengenang peristiwa penurunan bendera Belanda di eks Pelabuhan Buleleng, 25 Oktober 1945. Selain Prof Windia, juga tampil sebagai pembicara Ketua DHD BPK Angkatan 45 Kabupaten Buleleng, Dewa Made Juni Ardana, Wakil Rektor Universitas Panji Sakti (Unipas) Wayan Rideng serta Made Pageh dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.
Pada kesempatan itu ditandatangani prasasti Monumen Perjuangan Bangsal yang dilakukan secara bersama-sama oleh Ketua dan Sekretaris LVRI Cabang Buleleng Prof Wayan Wida dan Gde Dharna, Ketua DHD BPK Angkatan 45 Provinsi Bali Prof Wayan Windia dan Kepala RRI Singaraja Bagus Ngurah Rai.
Sementara Manejemen Monumen Perjuangan Bangsal, Made Widia, menyerahkan kenang-kenangan kepada Ketua LVRI Kabupaten Buleleng dan Ketua DHD BPK Angkatan 45 Provinsi Bali. (*/T007)
Pemimpin Turunkan Nilai Kejuangan 45
Minggu, 11 November 2012 17:15 WIB