Denpasar (ANTARA) - Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pasar desa sudah seharusnya mendapat perhatian dari pemerintah karena selain mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, sekaligus untuk mempertahankan budaya lokal Bali.
"Keberadaan pasar desa atau pasar tradisional harus dipertahankan dan dilestarikan karena terdapat nilai-nilai yang tidak terdapat pada pusat perbelanjaan modern lainnya," kata Arta Wibawa saat membuka bimbingan teknis pengelola pasar desa di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, keberadaan pasar desa di Bali memiliki keunikan tersendiri. Selain memasarkan barang kebutuhan sehari-hari, pasar desa juga memasarkan berbagai bahan upacara keagamaan di Bali.
"Masyarakat dari tingkat bawah hingga atas tentunya akan membeli bahan kebutuhan upacara keagamaan di pasar desa. Ini menunjukkan pasar desa memiliki pangsa pasar yang berbeda dengan pusat perbelanjaan modern," ucapnya.
Arya Wibawa menambahkan, Pemkot Denpasar telah melakukan berbagai upaya terkait masalah fisik pasar melalui program revitalisasi pasar desa. Hal ini menjadikan pasar desa menjadi lebih baik dalam hal lokasi dan bangunan fisik pasar.
Secara fisik telah banyak direvitalisasi ternyata sumber daya manusia baik itu pedagang, pengelola masih sangat membutuhkan pendampingan.
Melalui pelatihan peningkatan kapasitas atau kompetensi bagi pengelola pasar desa dan juga pedagang, salah satunya melalui bimbingan teknis yang dilaksanakan kali ini.
"Bimtek menjadi salah satu cara untuk memperbaiki performa dan manajemen pengelola pasar desa terkait kemampuan personel atau individu dalam menjalankan pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya.
Hal ini diharapkan pula pengelola pasar desa akan lebih terarah dan memiliki kemampuan serta keahlian dalam organisasi pengurus pasar," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar Wayan Buda menyampaikan pelaksanaan bimbingan teknis ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan individu atau pengurus untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi tanpa terencana sebelumnya.
Menurut dia, perekonomian lokal skala desa yang tumbuh juga pada akhirnya menyokong perekonomian kawasan, dan daerah.
"Sangat penting adanya bimtek bagi pengelola pasar desa yang dilakukan secara rutin mendalam sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengelola pasar desa untuk lebih unggul dan lebih baik lagi," ujarnya.
Narasumber dalam kegiatan bimbingan teknis itu yakni Dr I Gusti Wayan Murjanayasa, SE,MSi dari Fakultas dan Bisnis Universitas Udayana, Dr Luh Kadek Budi Martini, SE,MM dari Soft Skill Development, dan Dra Luh Putu Witariathi Apt dari Balai Besar Pengawas, dan Ketua Forum Pengelola Pasar Desa Kota Denpasar I Nyoman Suwarta.
Peserta bimtek berjumlah 64 orang terdiri dari kepala pasar beserta salah satu pengelola pasar desa yang ada di Kota Denpasar. Bimtek dilaksanakan selama dua hari, 18-19 November di kawasan Sanur, Denpasar.
Wawali Denpasar: Pasar desa pertahankan budaya lokal
Jumat, 18 November 2022 20:10 WIB