Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungannya agar konektivitas pembayaran lintas batas di kawasan ASEAN dapat diperluas ke tingkat global untuk memberikan dampak besar bagi perekonomian.
“Saya mendukung inisiatif regional payment connectivity (konektivitas pembayaran kawasan) ini terus diperluas hingga ke tingkat global, karena kemudahan akses pembayaran akan memberikan dampak besar bagi ekonomi, khususnya sektor pariwisata perdagangan dan UMKM,” kata Presiden Jokowi secara daring pada penandatanganan MoU dalam acara sela G20 bertajuk Advancing Regional Digital Payment Connectivity, dipantau dari Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi mengatakan perluasan konektivitas pembayaran akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif.
Dia juga mendukung inisiatif konektivitas pembayaran lintas batas di kawasan, seperti yang dilakukan lima bank sentral negara-negara di ASEAN pada Senin ini.
Baca juga: Delegasi G20 minati produk UMKM dan promosi Bali
Inisiatif konektivitas pembayaran yang dimulai oleh Bank Indonesia (BI) ini menggandeng sejumlah bank sentral dari ASEAN yakni Filipina, Malaysia, Singapura dan Thailand.
“Sudah saatnya kerja sama ini diformalkan dalam regional payment connectivity sebagai wujud konkret implementasi G20 roadmap for enhancing cross border payment,” kata Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, menurutnya, ASEAN telah selangkah lebih maju dalam implementasi konektivitas pembayaran lintas batas. Hal itu karena Indonesia dan Thailand sebelumnya sudah menjalin kerja sama kode respon cepat pembayaran lintas batas (QR Cross Border). Selain itu Singapura serta Thailand juga sudah menjalin interkoneksi fast payment.
“Agenda transformasi ekonomi digital di sektor keuangan merupakan prioritas kita bersama. Ini adalah salah satu kunci ekonomi berkelanjutan dan sangat bermanfaat bagi pemulihan ekonomi agar lebih kuat, inklusif dan kolaboratif,” kata Presiden Jokowi.
Indonesia, lanjutnya, telah mempercepat transformasi keuangan digital di dalam negeri dengan berbagai langkah terobosan seperti pengembangan QRIS, BI-Fast, Smart dan pembentukan tim percepatan perluasan digitalisasi keuangan daerah.