Dalam sambutannya pada acara digelar di pendopo rumah jabatan Bupati Bangli, Rabu, Bupati Bangli menyampaikan, saat ini Kabupaten Bangli sedang merancang RTRW yang ada hubungannya dengan subak.
"Subak adalah sebuah organisasi tertua di Bali yang merupakan warisan para leluhur kita yang sangat erat hubungannya dengan kebutuhan pokok masyarakat, bagaimanapun peran subak ini sangat penting sekali, tentu kita akan sangat memperhatikan eksistensi subak di Bangli.” kata Sedana Arta.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Kabid Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli I Made Widana, menandatangani dan menyerahkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), bantuan kepada 22 Subak di Empat Kelurahan se- Kecamatan Bangli.
Kabid Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli I Made Widana, dalam laporannya menyampaikan Bantuan hibah tersebut setiap tahun rutin diberikan kepada subak dan subak abian yang ada di semua kelurahan di Kecamatan Bangli.
Baca juga: Desa Undisan-Bali raih juara 3 kategori Desa Wisata Maju ADWI 2022
Hibah yang bersumber dari dana BKK Provinsi Bali diberikan kepada 22 subak dengan jumlah nominal sebesar 10 Juta Rupiah untuk masing-masing subak. Dana tersebut dapat dipergunakan sebagai dana operasional subak, baik itu untuk upakara dan kegiatan lainnya sesuai dengan juknis yang sudah ditentukan oleh Provinsi.
Ia berharap melalui bantuan hibah tersebut, subak dapat menjadi lebih mandiri dalam pengelolaan subak, sesuai dengan Visi Nangun Sat Kerti Loka Bali di Kabupaten Bangli, menuju Bangli Era Baru, bagaimana subak mampu menjaga dan melestarikan subak sebagai organisasi warisan para leluhur.
Bupati menambahkan dalam Situasi cuaca ekstrem seperti saat ini, subak sangat dibutuhkan perannya dalam kegiatan gotong royong dalam memelihara saluran-saluran air sawah di masing-masing subak, agar tidak terjadi banjir dan longsor saat musim penghujan.
Bali
Kemudian peran subak terhadap keberadaan badan jalan di Kabupaten Bangli sangat dibutuhkan dalam pemeliharaan jalan raya.
Bupati menegaskan agar tidak ada lagi masyarakat subak menanam rumput gajah di pinggir jalan raya, yang dapat mengakibatkan kerusakan jalan.
“Semangat gotong royong subak harus ditingkatkan lagi, Pemerintah Kabupaten Bangli pasti akan selalu hadir, namun akan lebih baik lagi apabila dikerjakan secara bersama dengan sistem gotong royong”. “tutupnya”.
Sementara itu salah satu perwakilan penerima bantuan hibah daerah, Ketut Suta Wiguna yang juga selaku Kelian Subak Gede Sidembunut, dalam kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih atas bantuan hibah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli, semoga bantuan tersebut dapat berguna bagi kegiatan operasional subak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Bangli hibahkan Rp10 juta ke 22 subak