Karangasem (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali menugaskan dokter hewan untuk melakukan pengawasan terhadap kesehatan sapi di Pasar Rubaya untuk menghindari terjadinya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyengsarakan penjual dan peternak.
“Saya bersama Ketua Satgas Penanganan PMK sengaja turun hari ini untuk memastikan seperti apa pengawasan yang dilakukan oleh dokter hewan terhadap sapi yang dijualbelikan di Pasar Rubaya, karena ini penting untuk cegah tangkal penyebaran PMK," kata Bupati Karangasem Gede Dana.
Di Karangasem, Sabtu, Gede Dana memantau langsung keadaan Pasar Rubaya di Kecamatan Kubu, untuk memastikan sapi Bali yang diperjualbelikan benar-benar sehat dan terbebas dari PMK.
Pasca diterbitkannya izin lalu lintas hewan sapi ke luar Bali, Bupati Karangasem tersebut mengambil kesempatan untuk membuka kembali pasar hewan, dengan beberapa upaya pendukung seperti meminta Dinas Pertanian menyiapkan pos pengawasan kesehatan di masing-masing pasar.
"Saya menugaskan beberapa medik veteriner atau dokter hewan pada setiap pasar hewan. Ini sangat penting, mengingat sejumlah petani dan saudagar sapi dari beberapa kabupaten lain juga melakukan transaksi di dua pasar hewan ini," ujarnya.
Baca juga: 61 sapi terjual saat buka perdana pasar hewan di Karangasem
Gede Dana menilai bahwa prosedur keamanan kesehatan hewan harus diperhatikan sejalan dengan melonggarnya pengetatan yang berlaku beberapa bulan terakhir.
Orang nomor satu di Pemkab Karangasem itu juga memerintahkan agar setiap kendaraan pengangkut hewan yang keluar masuk area Pasar Rubaya wajib disemprotkan cairan disinfektan, termasuk menyiapkan prosedur jika dokter hewan menemukan sapi dengan gejala PMK.
Dalam pemantauannya di pasar hewan, Gede Dana mengaku senang karena aktivitas jual beli sapi di Karangasem dapat kembali berlangsung, mengingat dampak PMK begitu berpengaruh terhadap petani dan peternak selama ini.
"Tentunya akan berdampak pada peningkatan ekonomi petani. Di Pasar Rubaya, aktivitas jual beli hewan utamanya sapi Bali yang menjadi salah satu sektor unggulan penunjang perekonomian petani dan peternak di Kabupaten Karangasem," kata Gede Dana.
Kendati masih terikat aturan tentang pengamanan kesehatan sapi di pasar hewan, para peternak dan petani menyambut antusias izin ini. Terbukti pada Sabtu pagi sebanyak 35 ekor sapi masuk pasar dan lima di antaranya berhasil terjual dengan total nilai transaksi Rp52 juta.
Baca juga: Bupati siap wujudkan Karangasem sebagai sentra kapas di Bali
Sementara itu, ketika hadir di Taman Budaya Candra Bhuana bersama para tenaga kebersihan Non ASN Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem (1/10), Bupati Karangasem I Gede Dana berpesan agar berhati-hati saat bekerja karena Bapak/Ibu sekalian bekerja di jalanan ramai dan senantiasa menjaga kedisiplinan.
"Saya menekankan agar Bapak/Ibu jangan pernah sekalipun merasa rendah diri. Meskipun Bapak/Ibu bekerja sebagai tenaga kebersihan, Bapak/Ibu adalah Pahlawan bagi Karangasem. Jika tidak ada Bapak/Ibu yang membantu dalam menjaga kebersihan saya yakin Karangasem, yaitu Kota Amlapura pada khusunya tidak mungkin bisa senyaman ini untuk ditinggali," katanya, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem, Nyoman Tari.