Jakarta (ANTARA) -
Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai 2 miliar dolar AS memasuki triwulan III-2022 hingga 19 Juli 2022, yang sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan dunia yang tinggi.
Padahal sebelumnya investasi portofolio pada triwulan II-2022 telah mencatat aliran modal asing masuk bersih sebesar 200 juta dolar AS.
"Ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi dan mengakibatkan terbatasnya aliran modal asing serta menekan nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Juli 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Perry mengungkapkan nilai tukar rupiah pada 20 Juli 2022 terdepresiasi 0,60 persen dibandingkan akhir Juni 2022, namun dengan volatilitas yang terjaga.
Depresiasi itu sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan dunia akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara untuk merespons peningkatan tekanan inflasi dan kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia.
Dengan perkembangan ini, Rupiah pada 20 Juli 2022 terdepresiasi 4,9 persen dibandingkan dengan level akhir tahun 2021.