Denpasar (Antara Bali) - Tren penyewaan properti murah mulai diminati oleh sebagian pelaku bisnis di Bali.
"Kami nilai prospek penyewaan produk perumahan ke depannya sangatlah cerah, terutama di wilayah Kota Denpasar," kata CEO PT Indonesia Motor Taxi Kadek Agung Puja Astawa, di Denpasar, Jumat.
Salah satu konseptor produk properti yang disewakan dalam jangka waktu 30 tahun dengan nama "taxi house" itu, menuturkan, konsep bisnis yang dijalankan itu hampir sama dengan penjualan produk perumahan dalam bentuk apartemen di sejumlah kota besar di Tanah Air.
Akan tetapi ada perbedaan dalam kemasan karena bangunan yang ditawarkan olehnya itu tidak berdiri ke atas melainkan ke samping (horizontal). "Tujuan dari bisnis penyewaan yang dirancang saya itu adalah memenuhi kapasitas daya beli konsumen di Bali yang rata-rata hanya mempunyai budget rumah dengan jangkauan harga Rp100 jutaan," ujarnya.
Harga yang ditawarkan olehnya lebih terjangkau ibandingkan konsumen harus membeli rumah dengan kisaran harga Rp400 juta sampai Rp700 juta untuk tipe standar.
"Dengan tipe studio, mirip apartemen, perumahan ini didesain bagi konsumen properti pemula, yang mempunyai anggaran Rp89 juta. Jumlah dana sebanyak itu membuat mereka sudah memiliki rumah dengan sertifikat hak guna bangunan (HGB) selama 30 tahun," ucapnya.(IGT/T007)