Bangli (Antara Bali) - Bupati Bangli Made Gianyar menganggap, pengakuan Badan PBB Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) terhadap kaldera Gunung Batur, sebagai taman bumi atau "Geopark" bertaraf global merupakan hasil kerja keras masyarat setempat.
"Hal ini merupakan hasil kerja keras pemerintah dan masyarakat," katanya di Bangli, Sabtu.
Dalam konferensi "European Geopark" di Portugal, UNESCO menetapkan kaldera gunung api yang berlokasi di Kecamatan Kintamani itu masuk dalam jajaran Global Geopark Networking (GGN).
"Untuk wilayah Asia diajukan sembilan kaldera. Namun ada dua yang diakui, di China dan di Indonesia, yakni kaldera Batur," kata Made Gianyar.
Selain keterlibatan masyarakat dalam melestarikan kawasan Gunung Batur, dia mengakui bahwa pengakuan UNESCO itu juga tidak terlepas dari Duta Besar RI untuk Portugal Albert Matondang dan diplomat bidang Sosbud Tri Wahyuni.
"Kami mewakili masyarakat Kabupaten Bangli mengucapkan terima kasih atas peran kedua pejabat tersebut," katanya.
Bupati juga beranggapan bahwa pengakuan UNESCO menjadi daya tarik tersendiri bagi objek wisata Gunung Batur yang selama ini terkenal oleh keindahan panorama Danau Kintamani dan masyarakat Desa Adat Trunyan sebagai penduduk asli Pulau Bali.(*/T007)
UNESCO Akui Batur Sebagai Geopark
Sabtu, 22 September 2012 19:34 WIB