Denpasar (Antara Bali) - Himpunan Pramuwisata Indonesia mendukung Pemerintah Kabupaten Bangli menata lingkungan di sekitar Gunung Batur untuk mempertahankan status taman bumi dunia atau "geopark" yang diberikan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
"Kami juga mendorong Pemkab Bangli fokus pada kriteria UNESCO agar pada penilaian tahun 2016, status `Batur Geopark` bisa dipertahankan," kata Ketua DPD HPI Provinsi Bali, Sang Putu Subaya, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, "Geopark Batur" tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali, melainkan juga seluruh rakyat Indonesia atas penghargaan UNESCO itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli Wayan Adnyana mengatakan penataan Taman Bumi Batur itu telah dibahas melalui Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA).
"Namun kami tetap harus bersinergi dengan pihak lain, terutama yang bergerak di bidang pariwisata," katanya menambahkan.
Sementara itu, pakar warisan budaya Wayan Kastawan mengarahkan Pemkab Bangli bahwa dalam penataan kelembagaan dan tata kelola "Batur Geopark" juga harus memperhatikan asas manfaat bagi masyarakat sekitar.
"Dalam bidang tata kelola ini di perlukan kelembagaan yang profesional dan memiliki kredibilitas," ujarnya.
Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang "Destination Management Organization" (DMO) Benyamin Abdurrahman juga mengingatkan pentingnya pendataan problem dan solusi yang menjadi prioritas dalam pengelolaan "Batur Geopark". *