Gianyar, Bali (ANTARA) - Dalam rangka penguatan pelaksanaan kegiatan penanggulangan ketengkesan/stunting, Pemerintah Kabupaten Gianyar melaksanakan kegiatan pemetaan dan analisis situasi program stunting serta solusi pencegahan dan mengatasinya.
"Meski dalam situasi pandemi, permasalahan kesehatan tidak bisa diabaikan begitu saja, terutama permasalahan stunting yang mengakibatkan rendahnya kualitas generasi penerus. Upaya pencegahan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Gianyar, Ida Komang Upeksa, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa
Kegiatan ini merupakan dasar penentuan wilayah Locus Stunting Kabupaten Gianyar, sehingga akan bisa ditetapkan intervensi dan upaya apa yang dilakukan guna menurunkan permasalahan stunting di Kabupaten Gianyar.
Baca juga: Ketua PKK Bali ajak kader serius cegah "stunting"
Dengan pemetaan dan analisis program stunting, akan diketahui wilayah mana saja yang kasus stuntingnya masih tinggi, sehingga akan bisa ditentukan lokus penanggulangan stunting oleh OPD terkait dan bersama-sama berupaya dalam melakukan intervensi sedini mungkin.
Melalui kegiatan ini, Ida Komang Upeksa berharap dapat memetakan permasalahan stunting di Kabupaten Gianyar, sehingga dapat memutuskan desa lokus stunting tahun 2023 serta bersama-sama berkomitmen melakukan aksi penanggulangan stunting.
“Komitmen bersama dari tingkat banjar, desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten akan terbangun untuk bersama-sama melakukan aksi penanggulangan stunting. Sehingga permasalahan stunting bisa diselesaikan, dan nantinya Kabupaten Gianyar terlahir dengan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” harapnya.
Kadis kesehatan Gianyar mengatakan konvergensi penyampaian layanan membutuhkan keterpaduan proses perencanaan, penganggaran, dan pemantauan kegiatan secara lintas sektoral guna memastikan ketersediaan setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan kelompok masyarakat terutama masyarakat miskin.
Baca juga: Ketua PKK Bali minta kader untuk aktif cegah ketengkesan
Kasi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Made Suarjaya mengapresiasi pencapaian Kabupaten Gianyar sebagai kabupaten dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia tahun 2021.
Lebih lanjut, ia menambahkan, sesuai dengan harapan Gubernur Bali pada pengukuhan tim percepatan penurunan stunting yang dikukuhkan secara serentak diseluruh Bali mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan sampai tingkat Desa pada 28 April 2022 lalu, kasus baru stunting tidak ada lagi. “Kalau bisa, tidak ada lagi kasus baru untuk stunting, begitu pesan beliau, ” ujar I Made Suarjaya.