"Bali sebagai bagian integral dari Indonesia berkewajiban memancarkan kedamaian demi Nusantara," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menyampaikan sambutan di depan jemaah di Masjid Agung Sudirman, di Denpasar, Minggu.
Umat Islam dari berbagai wilayah Pulau Dewata, dari usia anak-anak hingga kakek nenek terlihat khusyuk memanjatkan doa selama lebih dari dua jam pada acara bertajuk "Doa Bersama Bagi Kedamaian dan Ketenteraman, Dari Bali Untuk Indonesia" tersebut.
Menurut Pastika, kegiatan doa itu penting dan strategis di tengah kehidupan masyarakat Bali yang penuh dengan kehidupan spiritual dan keharmornisan yang telah terjalin.
Pastika mengingatkan bahwa posisi Bali sebagai daerah wisata internasional sangat rentan terhadap ancaman kejahatan trans-internasional seperti penyelundupan narkotika, pencurian dan terorisme. Ancaman itu dapat mengganggu kedamaian yang sudah terjaga.
Mantan Kapolda Bali ini berharap para ulama di daerahnya dapat menjadi teladan dan memberikan bimbingan rohani agar umat dapat mengamalkan nilai agama dengan benar. "Jika sudah demikian, tentu pemikiran sesat dalam menerjemahkan agama bisa dihindari," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Jamaah Al-Khidmah Kota Denpasar Ali Masyhudi mengatakan, doa akbar untuk kedamaian ini sebagai wujud menumbuhkan kecintaan umat Islam pada Bali.
"Dengan doa bersama diharapkan tidak sampai muncul gejolak di masyarakat. Faktor keamanan menjadi penting di tengah posisi Bali sebagai sentral daerah pariwisata. Jika daerah kita sampai terganggu, maka berpengaruh juga terhadap Indonesia," ucapnya.